Airlangga Bongkar Biang Kerok Ekonomi RI Hanya Tumbuh 4,95 Persen

- Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 Indonesia sebesar 4,95%, lebih rendah dari kuartal II dan naik 0,01% dibanding tahun lalu.
- Nilai PDB Indonesia sebesar Rp3.279,6 triliun, menunjukkan performa yang baik dibanding negara lain seperti Singapura (4,1%), Arab Saudi (2,8%), dan Meksiko (1,5%).
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 yang tumbuh di level 4,95 persen (year on year/yoy) disebabkan tidak adanya momentum hari besar keagamaan atau liburan panjang. Karena pada momen ini konsumsi rumah tangga biasanya terdongkrak.
Bila dirinci, pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun ini lebih rendah dibandingkan kuartal II yang mencapai 5,05 persen. Sementara dibanding dengan periode yang sama tahun lalu hanya naik 0,01, yang tercatat sebesar 4,94 persen.
"Dalam siklus pertumbuhan ekonomi ini, kuartal III tidak terdapat hari besar atau event besar seperti liburan keagamaan atau liburan sekolah, sehingga memang kuartal III cenderung seperti itu," kata Airlangga dalam Konferensi Pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
1. Ekonomi RI lebih baik dibanding Singapura hingga Meksiko

Dengan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini sebesar 5,03 persen, Airlangga mengklaim laju ekonomi Indonesia masih solid, meski ada faktor musiman yang sedikit menekan ekonomi di kuartal III dan faktor eksternal.
Nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia berdasarkan harga konstan tercatat sebesar Rp3.279,6 triliun, sementara pada harga berlaku mencapai Rp5.638,9 triliun. Angka ini mencerminkan ketahanan ekonomi Indonesia yang relatif baik dibanding negara-negara lain.
"Jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia menunjukkan performa yang cukup baik. Singapura hanya mencatatkan pertumbuhan 4,1 persen , Arab Saudi 2,8 persen, dan Meksiko 1,5 persen," ujar Airlangga.
2. Target pertumbuhan tahun ini masih sesuai target

Dengan kinerja ekonomi hingga kuartal III, Airlangga pun tetap optimistis pemerintah bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 5 persen pada akhir 2024.
"Kami masih optimistis, karena kalau dihitung tiga kuartal (Januari-September), kita masih tumbuh 5,03 persen. Jadi target untuk kuartal IV itu masih berada dalam range, maka kita masih bisa menjaga sedikit di atas 5 persen," tuturnya.
3. Sektor lapangan usaha yang berikan kontribusi besar terhadap PDB

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakankan, semua lapangan usaha pada kuartal III-2024 tumbuh positif. Lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB hingga 69,49 persen adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi dan pertambangan.
Adapun lapangan usaha yang tumbuh tinggi, antara lain transportasi dan pergudangan. Ini ditopang oleh meningkatnya jumlah penumpang seluruh moda angkutan dan peningkatan pengiriman barang serta akomodasi dan makanan minuman.
Selain itu, juga ditopang oleh event berskala internasional dan internasional, seperti MotoGP Mandalika dan PON ke-21.