Fasilitas CGC Smelter Gresik Masih Diperbaiki Usai Kebakaran

- PTFI mempercepat perbaikan CGC Plant dengan pengiriman komponen kritikal menggunakan pesawat kargo Antonov AN-124 dan Boeing 747 ke Surabaya.
- Pesawat dipilih karena ukuran yang besar, menghemat waktu daripada pengiriman laut yang memakan waktu 60 hari.
- PTFI menjadwalkan tiga kali pengiriman menggunakan tiga pesawat Antonov dengan total berat kargo mencapai 75,7 ton.
Jakarta, IDN Times - Proses perbaikan fasilitas pembersihan gas alias Common Gas Cleaning (CGC) di Smelter Gresik PT Freeport Indonesia (PTFI) masih berlangsung.
Fasilitas itu terbakar sekitar empat bulan lalu, tepatnya pada Senin, (14/10/2024). Sebelumnya, PTFI menyatakan perbaikan fasilitas itu membutuhkan waktu sekitar enam bulan.
“Kami berupaya semaksimal mungkin agar proses recovery ini berjalan efektif dan efisien agar smelter secepatnya kembali berproduksi,” kata Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas dikutip dari keterangan resmi, Rabu (5/3/2025).
1. PTFI pakai dua pesawat kargo buat kirim komponen penting

Untuk mempercepat proses perbaikan, PTFI mendatangkan perlengkapan dan komponen kritikal secara bertahap menggunakan pesawat kargo Antonov AN-124 dan Boeing 747 ke Surabaya. Selanjutnya, perlengkapan dan komponen itu diangkut lewat jalur darat ke Gresik, Jawa Timur.
Pesawat Antonov misalnya, dipilih karena ukuran pesawat yang besar, sehingga cukup untuk mengangkut komponen penting seperti Wet Electrostatic Precipitator internals (bundel tabung) dan metal expansion joints yang diproduksi di Jerman. Ukuran komponen itu terlalu besar bagi pesawat kargo reguler.
“Sementara pengiriman laut akan memakan waktu sangat lama,” ujar Tony.
2. Proses pengiriman hanya 35 jam dibanding kapal yang bisa sampai 1 bulan

Tony mengatakan proses logistik udara menjadi solusi tepat untuk menghemat waktu berminggu- minggu dalam proses perbaikan CGC Plant. Hal ini sangat krusial mengingat komponen tersebut mengalami kerusakan dan harus diproduksi ulang dan tersedia dalam waktu singkat.
“Pemilihan pesawat kargo karena waktu tempuh pengiriman komponen dari luar negeri hanya 35 jam. Ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan kapal laut yang memerlukan waktu sekitar 60 hari,” ucap Tony.
3. Ada 3 kali pengiriman

PTFI menjadwalkan tiga kali pengiriman menggunakan tiga pesawat Antonov dengan total berat kargo mencapai 75,7 ton. Pengiriman komponen perdana dilakukan pada 6 Februari 2025, diikuti dengan pengiriman kedua pada 25 Februari 2025, dan pengiriman terakhir pada 2 Maret 2025 langsung dari Frankfurt, Jerman, menuju Bandara Juanda, Surabaya.
Waktu tempuh penerbangan tersebut mencapai 35 jam. Selain pesawat kargo Antonov, PTFI juga menggunakan pesawat Boeing 747 untuk pengiriman perdana komponen pada 29 November 2024 dengan berat total 58 ton.