Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan alias Zulhas menegaskan tidak menyalahkan pedagang thrifting atau pakaian impor bekas. Alih-alih menyalahkan pedagang tersebut, Zulhas fokus mengatasi pihak-pihak yang melakukan impor ilegal pakaian bekas.

Hal tersebut disampaikan Zulhas kepada awak media dalam rapat dengan Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM), Teten Masduki, Senin (27/3/2023).

"Nah bagaimana pedagang-pedagangnya? Ini dulu nih yang ilegalnya, kalau ilegalnya gak ada, kan yang dagang ya gak ada jualan kan," kata Zulhas.

1. Pedagang hanya memanfaatkan kesempatan

Suasana di jalan masuk Pasar Thrifting atau pakaian bekas di Pasar Terong, Jl Gunung Bawakaraeng Makassar, Kamis (2/6/2022) (Dahrul Amri/IDN Times)

Menurut Zulhas, para pedagang tersebut hanya berpikir sederhana dan sesuai dengan kesempatan yang ada. Seperti ketika musim rambutan mereka akan menjual rambutan dan kemudian ketika musim durian akan menjual durian.

Pun halnya saat ini ketika musim thrifting tengah marak maka para pedagang memutuskan ikut berjualan pakaian bekas.

"Sederhananya begitu, tapi yang kita perangi ya (impor) ilegalnya ini," ucap Zulhas.

2. MenkopUKM juga tidak salahkan pedagang pakaian impor bekas

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengunjungi kantor IDN Media HQ pada Jumat (3/2/2023). (IDN Times/Tata Firza)

Senada dengan Zulhas, Teten Masduki selaku MenkopUKM juga enggan menyalahkan para pedagang pakaian impor bekas. Dia menegaskan siap memerangi pihak-pihak yang secara ilegal melakukan impor pakaian bekas ke dalam negeri.

"Jadi kita tidak masalahkan pedagangnya ya, yang kita atasi adalah ilegal, jadi clear ya," kata Teten.

3. Impor pakaian bekas mengganggu industri tekstil dalam negeri

Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas evaluasi mudik Lebaran 2022 (dok. Sekretariat Presiden)

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko "Jokowi" Widodo geram dengan maraknya baju bekas impor yang masuk ke Indonesia. Jokowi memerintahkan jajarannya untuk membereskan masalah tersebut.

"Sudah saya perintahkan untuk mencari betul dan sehari, dua hari, sudah banyak yang ketemu," ujar Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, 15 Maret silam.

Jokowi mengatakan, baju bekas impor itu dapat mengganggu industri tekstil dalam negeri. Oleh karena itu, dia meminta jajarannya untuk bisa memutus rantai impor baju bekas tersebut.

"Itu mengganggu industri tekstil dalam negeri, sangat mengganggu, yang namanya impor pakaian bekas, mengganggu!" ucap dia.

Editorial Team