Garuda Indonesia Rugi Rp2,4 Triliun di Semester I-2025

- Garuda Indonesia membukukan rugi bersih sebesar 143,71 juta dolar AS atau setara Rp2,4 triliun pada semester I-2025, naik 41,36 persen (yoy).
- Pendapatan Garuda Indonesia turun 4,47 persen menjadi 1,55 miliar dolar AS atau setara Rp25,9 triliun.
- Perusahaan masih mencatatkan ekuitas negatif sebesar 1,5 miliar dolar AS atau setara Rp25,05 triliun, dengan jumlah liabilitas perusahaan sebesar 8,01 miliar dolar AS atau setara Rp134,08 triliun.
Jakarta, IDN Times - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membukukan rugi bersih sebesar 143,71 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp2,4 triliun (kurs Rp16.738 per dolar AS) pada semester I-2025.
Berdasarkan laporan keuangan Garuda Indonesia yang telah diaudit, dikutip Sabtu (27/9/2025), kerugian Garuda Indonesia membengkak 41,36 persen dibandingkan semester I-2024 atau secara year on year (yoy), yakni sebesar 101,65 juta dolar AS atau setara Rp1,7 triliun.
1. Pendapatan tergerus

Kerugian Garuda Indonesia terjadi seiring tergerusnya pendapatan perusahaan. Pada semester I-2025, maskapai pelat merah itu hanya membukukan pendapatan 1,55 miliar dolar AS atau setara Rp25,9 triliun, turun 4,47 persen dibandingkan semester I-2024 yang sebesar 1,62 miliar dolar AS atau setara Rp27,13 triliun.
Pendapatan terbesar perusahaan masih didominasi segmen penumpang sebesar 1,1 miliar dolar AS atau setara Rp18,41 triliun. Lalu, pendapatan dari pengiriman kargo dan dokumen sebesar 80,39 juta dolar AS atau setara Rp1,34 triliun.
Adapun pendapatan dari segmen penerbangan tidak berjadwal yang terbagi menjadi layanan haji dan charter ialah sebesar 205,83 juta dolar AS atau setara Rp3,44 triliun.
Selain segmen penerbangan, perusahaan membukukan pendapatan dari layanan pemeliharaan dan perbaikan pesawat, pelayanan penerbangan, jasa boga, biro perjalanan, fasilitas hotel dan transportasi sebesar 158,2 juta dolar AS atau setara Rp2,65 triliun.
2. Beban usaha berhasil diturunkan

Meski rugi bertambah, dan pendapatan tergerus, perseroan masih mampu menurunkan beban usaha menjadi 1,5 miliar dolar AS atau setara Rp25,1 triliun.
Angka tersebut turun 1,96 persen dari beban usaha sebelumnya sebesar 1,53 miliar dolar AS atau setara Rp2,56 triliun.
3. Garuda masih punya utang Rp134 triliun

Posisi aset Garuda Indonesia pada kuartal I-2025 ialah sebesar 6,51 miliar dolar AS atau setara Rp109,04 triliun.
Garuda Indonesia masih mencatatkan ekuitas negatif sebesar 1,5 miliar dolar AS atau setara Rp25,05 triliun, dengan jumlah liabilitas perusahaan sebesar 8,01 miliar dolar AS atau setara Rp134,08 triliun.
Jumlah liabilitas Garuda Indonesia didominasi oleh liabilitas jangka panjang sebesar 6,69 miliar dolar AS atau setara Rp112 triliun, dengan liabilitas jangka pendek sebesar 1,32 miliar dolar AS atau setara Rp22,06 triliun.
Kepada bank, perusahaan memiliki utang jangka panjang sebesar 661 juta dolar AS atau setara Rp11 triliun. Kemudian, utang kepada obligor dalam jangka panjang sebesar 599 juta dolar AS atau setara Rp10,03 triliun. Tak lupa juga utang terhadap pemegang sukuk dalam jangka panjang sebesar 85 juta dolar AS atau setara Rp1,43 triliun.