GoTo Catat Penyusutan Rugi Bersih 55 Persen Jadi Rp4,31 Triliun

Jakarta, IDN Times -PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) semakin memantapkan langkahnya menuju profitabilitas setelah mampu memangkas rugi bersih hingga kuartal III-2024.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Oktober 2024, rugi bersih GoTo selama kuartal III-2024 menyusut 55 persen dibandingkan kuartal III-2023 atau secara year on year (yoy).
GoTo mampu menekan rugi bersih menjadi Rp4,31 triliun hingga kuartal III-2024. Adapun rugi bersih GoTo pada periode sama tahun lalu mencapai Rp9,54 triliun.
1. Penyebab susutnya rugi bersih GoTo

Susutnya rugi bersih GoTo sejalan dengan pendapatan bersih yang mengalami peningkatan sebesar 11 persen menjadi Rp11,66 triliun sepanjang kuartal III-2024. Adapun pendapatan bersih GoTo periode sama tahun lalu sebesar Rp10,51 triliun.
Kemudian biaya dan beban GoTo hingga September 2024 juga mengalami penyusutan secara signifikan menjadi Rp13,71 triliun. Capaian itu susut 29 persen dari tahun 2023 yang sebesar Rp19,31 triliun. Dengan demikian, rugi usaha GoTo juga menyusut menjadi Rp2,05 triliun dari Rp8,79 triliun.
Di sisi lain, rugi periode berjalan yang berhasil dicatatkan GoTo menjadi Rp4,53 triliun dari sebelumnya sebesar Rp9,59 triliun.
2. Perbaikan EBITDA yang disesuaikan

Sementara itu, pendapatan bruto GoTo tumbuh 34 persen yoy menjadi Rp4,7 triliun dan EBITDA Grup yang Disesuaikan berbalik positif dengan menyentuh angka tertinggi barunya, yakni Rp137 miliar.
Adapun EBITDA Grup yang Disesuaikan pada periode sama tahun lalu sebesar Rp559 miliar. Hal tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan dan berkurangnya pengeluaran untuk insentif dan pemasaran produk.
“Strategi kami berhasil karena setiap bagian ekosistem dapat memberikan nilai tambah kepada unit bisnis lainnya - sebuah model yang semakin membuahkan hasil seiring dengan upaya kami secara agresif mendapatkan pengguna baru dan meningkatkan profitabilitas di seluruh bisnis kami yang berkembang pesat,” kata Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo dalam pernyataan resminya, Rabu (30/10/2024).
3. Optimisme GoTo hingga akhir 2024

Perseroan pun berharap dapat mencatatkan penghematan tambahan dalam beberapa bulan mendatang sebagai dampak positif dari kontrak layanan cloud yang baru-baru ini ditandatangani dengan Alibaba dan Tencent.
GoTo menargetkan untuk dapat meningkatkan pertumbuhan dari basis demografi pengguna yang lebih luas untuk unit bisnis On-Demand Services dan Financial Technology secara lebih efisien yang menjangkau seluruh pasar Indonesia. Hal itu dilakukan dengan memanfaatkan keunikan ekosistem dan layanan lengkapnya yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan belanja dari seluruh segmen konsumen.
Sehubungan dengan rencana dan investasi yang akan dilakukan Perseroan untuk mendukung pertumbuhannya, khususnya pada bisnis Financial Technology yang bertumbuh dengan cepat, Perseroan menetapkan pedoman kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan impas (breakeven) untuk keseluruhan tahun buku 2024.
“Pedoman tersebut didasarkan pada kondisi pasar saat ini dan mencerminkan perkiraan awal Perseroan, yang semuanya akan tergantung pada berbagai faktor ketidakpastian dan risiko. Hal ini termasuk meningkatnya kompetisi pasar, yang diperkirakan akan terus berlanjut di kuartal mendatang, tingkat inflasi, serta faktor eksternal lainnya,” tutur Patrick.