Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto Pendukung.jpg
Logo GoTo. (Dok. GoTo)

Intinya sih...

  • GoTo catat rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp580,01 miliar atau turun 78,51 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,7 triliun.

  • Pendapatan GoTo meningkat 10,62 persen yoy menjadi Rp8,56 triliun, dengan kontribusi terbesar dari jasa pengiriman dan pendapatan pinjaman yang melesat.

  • Penurunan biaya dan beban sebesar 7,76 persen yoy membuat rugi usaha susut menjadi Rp171,6 miliar, dengan EBITDA Grup positif selama tiga bulan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mampu memangkas rugi bersih pada semester I-2025. Dalam laporan keuangan GoTo, rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp580,01 miliar atau turun 78,51 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,7 triliun.

Penurunan rugi bersih itu disebabkan oleh kenaikan pendapatan dan berkurangnya berbagai biaya dan beban. Adapun pendapatan bersih GoTo hingga 30 Juni 2025 mengalami kenaikan 10,62 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp8,56 triliun dari sebelumnya Rp7,74 triliun.

"Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai pedoman kinerja kami sejalan dengan upaya kami untuk menciptakan bisnis teknologi yang berkelanjutan, berfokus pada pelanggan yang mendukung kehidupan jutaan mitra pengemudi dan mitra usaha di seluruh Indonesia," tutur Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo dalam pernyataan resminya, dikutip Senin (18/8/2025).

1. Rincian perolehan pendapatan GoTo

Mitra Juara (Dok. GoTo)

Pendapatan GoTo paling besar dikontribusikan oleh pos jasa pengiriman sebesar Rp2,75 triliun. Capaian itu mengalami kenaikan dibandingkan semester I-2024 yang sebesar Rp2,66 triliun.

Selain itu, pendapatan dari pinjaman juga melesat dari Rp666,82 miliar pada semester I-2024 menjadi Rp1,64 triliun pada semester I-2025. Selanjutnya, penghasilan dari imbalan jasa e-commerce operasional Tokopedia yang kini dikendalikan oleh Bytedance lewat TikTok naik 56 persen yoy, menjadi Rp416,37 miliar dari semula Rp266,66 miliar.

2. Penurunan jumlah biaya dan beban

GOTO RUPS Tahunan Tahun Buku 2024. (Dok. GOTO)

GoTo juga tercatat mampu menurunkan jumlah biaya dan beban sebesar 7,76 persen yoy menjadi Rp8,73 triliun. Hal itu membuat rugi usaha susut menjadi Rp171,6 miliar dari sebelumnya pada semester I-2024 sebesar Rp1,73 triliun.

EBITDA Grup yang disesuaikan pun kemudian tercatat positif, yakni sebesar Rp427 miliar selama tiga bulan sejak April hingga Juni 2025. EBITDA Grup sendiri telah positif untuk tiga kuartal beruntun.

GoTo pun akhirnya mampu membukukan laba usaha untuk pertama kalinya pada kuartal II-2025 (April-Juni) sebesar Rp21 miliar, sejalan dengan keberhasilan memangkas rugi periode berjalan sebesar 77 persen yoy menjadi Rp222 miliar.

3. GoTo tegaskan kekuatan model operasionalnya

Mitra Juara Gojek & GoPay. (Dok. GoTo)

GoTo pun menegaskan kembali pedoman EBITDA Grup yang disesuaikan untuk 2025 sebesar Rp1,4 hingga 1,6 triliun dan tetap yakin dapat mencapai pedoman tersebut.

Proyeksi ini didasarkan pada kondisi pasar saat ini dan mencerminkan estimasi awal dari Perseroan, yang semuanya tunduk pada berbagai ketidakpastian dan risiko, termasuk meningkatnya persaingan pasar, inflasi biaya, kondisi makroekonomi, dan variabel lainnya.

"Kinerja kami di kuartal kedua menegaskan kekuatan model operasional dan pelaksanaan strategi kami yang disiplin," ujar Direktur Keuangan GoTo, Simon Ho.

Sementara hingga akhir kuartal II-2025, aset GoTo tercatat menyusut menjadi Rp42,32 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp43,21 triliun pada akhir 2024.

Jumlah liabilitas meningkat menjadi Rp13,12 triliun dari Rp12,80 triliun pada akhir tahun lalu. Di sisi lain, jumlah ekuitas menyusut jadi Rp29,19 triliun dari Rp30,40 triliun pada akhir tahun lalu.

Editorial Team