Modus Baru Penyelundupan Onderdil Harley: Lewat Pesawat Baru Garuda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Penyelundupan spare-part atau onderdil ilegal untuk Harley Davidson dan dua buah Sepeda Brompton lewat pesawat baru Garuda Indonesia berjenis A300-900 Neo menjadi modus baru. Umumnya, penyelundupan ini dilakukan di terminal kedatangan.
"Kalau modus dalam pesawat baru, itu baru. Kalau bicara terminal kedatangan itu perah nemuin (onderdil) Harley dalam koper," kata Kasubdit Humas Bea dan Cukai Deni Surjantoro kepada IDN Times, Rabu (4/12).
1. Meski Garuda sudah memberi klarifikasi, BC tetap lakukan investigasi
Deni menyatakan, pihak Bea Cukai masih terus melakukan investigasi. Rencananya, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir bakal memberi pernyataan.
"Kita belum bisa spekulasi karena bicara orang dan korporasi. Intinya kita masih dalam tahap proses penelitian," tuturnya.
Baca Juga: Diselundupkan lewat Garuda Indonesia, Segini Harga Sepeda Brompton
2. Garuda Indonesia akui onderdil Harley ilegal milik karyawannya
Editor’s picks
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, Iksan Rosan mengakui bahwa onderdil ilegal tersebut milik karyawan Garuda yang sedang bertugas dalam pesawat tersebut. "Spare-part yang dibawa karyawan yang onboard dalam pesawat tersebut juga telah melalui proses kepabeanan di Delivery Center Airbus di Toulouse, Perancis" ujarnya.
Ia mengatakan, karyawan Garuda Indonesia tersebut akan tunduk dan mematuhi segala aturan yang berlaku atas putusan dari kepabeanan, seperti misalnya harus membayar bea masuk atau prosedur lain yang akan dikenakan.
"Spare-part tersebut akan dipergunakan oleh karyawan tersebut dan bukan untuk diperjualbelikan," tuturnya.
3. Ada direksi yang ikut dalam pesawat tersebut tapi bukan milik direksi
PT Garuda Indonesia mengakui ada direksi dalam pesawat Airbus A330-900 Neo yang mengangkut onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal. Namun ia mengatakan suku cadang Harley Davidson dan sepeda Brompton bukan milik direksi. Barang-barang itu milik karyawan lain yang mengurusi administrasi pesawat saat hendak diterbangkan ke Tanah Air.
"Bukan (milik direksi) Jadi dia itu petugas yang memang menjemput pesawat dari sana. Jadi dia petugas on board di pesawat, jadi bukan penumpang komersial karena itu kan pesawat ferry light jadi dia bawa petugas karena itu pesawat baru dari Toulouse langsung ke Bandara Soekarno-Hatta dan setopnya di GMF," ucapnya.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: Garuda Ungkap Ada Direksi di Pesawat yang Angkut Harley Selundupan