Harga Emas Antam Melambung, Jadi Berapa Ya?

- Harga emas Antam hari ini naik Rp16 ribu menjadi Rp1,896 juta per gram
- Harga buyback juga naik Rp16 ribu menjadi Rp1,74 juta per gram
- Harga emas Antam dalam pecahan lain: 0,5g: Rp998 ribu, 1g: Rp1,896 juta, 2g: Rp3,732 juta, 3g: Rp5,573 juta, 5g: Rp9,255 juta
Jakarta, IDN Times - Harga emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa (1/7/2025). Harga emas Antam hari ini naik Rp16 ribu menjadi Rp1,896 juta per gram.
Harga emas hari ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan setelah kemarin mengalami penurunan tipis Rp4.000 menjadi Rp1,88 juta per gram.
1. Harga buyback juga naik Rp16 ribu
Berdasarkan situs logammulia.com, harga buyback juga mengalami kenaikan signifikan hari ini, sebesar Rp16 ribu menjadi Rp1,74 juta per gram. Kemarin, harga buyback turun Rp4 ribu menjadi Rp1,724 juta per gram.
Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam saat membeli emas logam mulia dari konsumen yang menjual ke Butik Antam.
2. Harga emas Antam dalam pecahan lain
Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:
Harga emas 0,5 gram: Rp998 ribu.
Harga emas 1 gram: Rp1,896 juta.
Harga emas 2 gram: Rp3,732 juta.
Harga emas 3 gram: Rp5,573 juta.
Harga emas 5 gram: Rp9,255 juta.
Harga emas 10 gram: Rp18,455 juta.
Harga emas 25 gram: Rp46,012 juta.
Harga emas 50 gram: Rp91,945 juta.
Harga emas 100 gram: Rp183,812 juta.
Harga emas 250 gram: Rp459,265 juta
Harga emas 500 gram: Rp918,32 juta
Harga emas 1.000 gram: Rp1,84 miliar.
Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
3. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah
Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.
Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.
"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.
Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.
Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.
"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.