Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Ilustrasi emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Harga emas Antam naik Rp11 ribu menjadi Rp1,914 juta per gram.

  • Rincian harga emas hari ini mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram dengan pajak penghasilan 22 persen bagi pemegang NPWP.

  • Setiap instrumen investasi memiliki risiko berbeda, termasuk emas yang memiliki risiko rendah dan tinggi serta cara menghitung keuntungan berinvestasi emas.

Jakarta, IDN Times - Pergerakan harga emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam pada Kamis (17/7/2025), naik Rp11 ribu menjadi Rp1,914 juta per gram. Berdasarkan situs logammulia.com, harga buyback juga mengalami kenaikan dengan nominal yang sama, sehingga dibanderol Rp1,763 juta per gram.

Harga buyback adalah harga yang ditetapkan PT Antam untuk membeli kembali atau menebus emas batangan dari konsumen. Jadi, jika pemegang logam mulia ingin menjual kembali emas mereka kepada Antam, mereka akan menerima pembayaran sesuai harga buyback tersebut.

1. Rincian harga emas hari ini

Berikut harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Emas Antam 0,5 gram: Rp1,007 juta per

  • Emas Antam 1 gram: Rp1,914 juta

  • Emas Antam 2 gram: Rp3,768 juta

  • Emas Antam 3 gram: Rp5,672 juta

  • Emas Antam 5 gram: Rp9,345 juta

  • Emas Antam 10 gram: Rp18,635 juta

  • Emas Antam 25 gram: Rp46,462 juta

  • Emas Antam 50 gram: Rp92,845 juta

  • Emas Antam 100 gram: Rp185,612 juta

  • Emas Antam 250 gram: Rp436,765 juta

  • Emas Antam 500 gram: Rp927,320 juta

  • Emas Antam 1.000 gram: Rp1,854 miliar


Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

2. Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi. Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

3. Cara hitung cuan dari investasi emas

Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,021 juta per gram dan harga jual kembali Rp917 ribu per gram. Ada selisih Rp104 ribu dari harga jual dan harga beli.

Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan. Apabila kamu beli emas Rp1,031 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp104 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Editorial Team