Harga Emas Diramal Naik Terus, Ini Faktor Pemicunya

- Harga emas menunjukkan tren kenaikan yang kuat menurut analisis dari Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer.
- TD Securities memperkirakan harga emas akan terus naik dalam beberapa minggu ke depan, didukung oleh pembelian emas oleh bank sentral dan penurunan suku bunga di Amerika Serikat.
Jakarta, IDN Times - Harga emas menunjukkan tren kenaikan yang kuat menurut analisis dari Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer. Dia menyebutkan harga emas cenderung terus naik karena adanya kelanjutan tren positif yang sudah terbentuk.
Investor juga fokus pada laporan Consumer Price Index (CPI) yang akan dirilis malam ini karena data tersebut bisa berdampak besar pada pergerakan harga emas.
Dalam analisis teknikalnya, Fischer memprediksi harga emas memiliki peluang besar untuk terus meningkat. Prediksi tersebut didukung oleh pola kenaikan yang sudah terbentuk sebelumnya, memberikan harapan positif bagi para investor emas.
“Harga emas memiliki peluang besar untuk terus naik, didukung oleh pola kenaikan yang sudah terbentuk sebelumnya,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (11/7/2024).
1. Pembelian oleh bank sentral dan penurunan suku bunga jadi kunci

Sejalan dengan prediksi Andrew Fischer dari DCFX, analisis dari TD Securities juga memperkirakan harga emas akan terus naik dalam beberapa minggu ke depan.
TD Securities mencatat pembelian emas oleh bank sentral yang stabil serta penurunan suku bunga di Amerika Serikat menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas.
Menurut TD Securities, harga emas diperkirakan akan mencapai rata-rata 2.475 dolar AS per ons pada kuartal I 2025. Saat ini, harga emas spot berada di 2.379 dolar AS per ons.
2. Harga emas diprediksi naik meski permintaan Bank Rakyat China turun

Meskipun harga emas mengalami stagnasi minggu ini setelah laporan menyatakan bahwa Bank Rakyat China menghentikan pembelian emas selama dua bulan berturut-turut pada Juni, ada beberapa faktor yang tetap mendukung kenaikan harga emas.
Menurut TD Securities, pembelian emas oleh bank sentral seperti Reserve Bank of India, Bank Nasional Polandia, dan Bank Nasional Ceko menunjukkan bank-bank tersebut masih berminat menggunakan emas untuk diversifikasi cadangan devisa mereka.
Selain itu, TD Securities mencatat emas kemungkinan akan mendapatkan dukungan lebih lanjut dari meningkatnya kejelasan mengenai penurunan suku bunga di Amerika Serikat.
“Dengan meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September, emas diperkirakan akan reli ke rekor baru,” ujarnya.
3. Investor diminta pantau data CPI untuk melihat perkembangan harga emas

Harga emas spot mencapai rekor tertinggi 2.450,06 dolar AS per ons pada Mei tahun ini. Kenaikan tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan sebagai aset safe haven di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.
Namun, harga emas sempat turun tajam ke level terendah 2.280 dolar AS per ons sebelum pulih kembali pada akhir Juni.
Fischer, bersama dengan prediksi dari TD Securities, memperkirakan harga emas akan terus naik. Para investor disarankan untuk memantau berita ekonomi utama seperti CPI yang akan dirilis malam ini, karena data tersebut bisa berdampak signifikan pada pergerakan harga emas ke depannya.