Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga-harga Naik, Inflasi Juli 2025 Capai 2,37 Persen

ilustrasi inflasi (unsplash.com/Mike Cho)
ilustrasi inflasi (unsplash.com/Mike Cho)
Intinya sih...
  • Inflasi tertinggi di Papua Selatan dan Toli-Toli
  • Komponen inti sumbang inflasi terbesar
  • Bahan makanan dan energi ikut mendorong inflasi

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga berbagai komoditas pada Juli 2025. Sejalan dengan itu, inflasi tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 2,37 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan kenaikan tersebut tercermin dari meningkatnya Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,09 pada Juli 2024 menjadi 108,60 pada Juli 2025.

Sementara itu, inflasi bulanan (month-to-month/mtm) tercatat sebesar 0,30 persen, dan inflasi tahun kalender (year-to-date/ytd) sebesar 1,69 persen. Data tersebut diperoleh dari pemantauan harga yang dilakukan di 150 kabupaten/kota.

"Secara year on year, terjadi inflasi sebesar 2,37 persen dan secara tahun kalender atau year-to-date, terjadi inflasi sebesar 1,69 persen," dalam konferensi pers Jumat (1/8/2025).

1. Inflasi tertinggi terjadi di Papua Selatan dan Toli-Toli

ilustrasi inflasi (freepik.com/freepik)
ilustrasi inflasi (freepik.com/freepik)

Pada Juli 2025, inflasi tahunan tertinggi di tingkat provinsi terjadi di Papua Selatan, yakni sebesar 5,45 persen dengan IHK 112,63. Sebaliknya, inflasi terendah tercatat di Papua Barat sebesar 0,43 persen dengan IHK 108,55.

Di tingkat kabupaten/kota, Toli-Toli mencatat inflasi yoy tertinggi sebesar 5,98 persen dengan IHK 118,12. Sementara itu, Karimun mengalami inflasi yoy terendah, yakni 0,40 persen dengan IHK 106,41.

2. Komponen inti sumbang inflasi terbesar

ilustrasi inflasi kuantitas (Freepik.com/Freepik)
ilustrasi inflasi kuantitas (Freepik.com/Freepik)

Inflasi tahunan pada komponen inti mencapai 2,32 persen, dengan indeks naik dari 104,38 menjadi 106,80, menyumbang 1,49 persen terhadap inflasi yoy dan 0,08 persen terhadap inflasi mtm. Inflasi mtm dan ytd komponen inti masing-masing sebesar 0,13 persen dan 1,38 persen.

Sementara itu, komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi yoy sebesar 1,32 persen dan menyumbang 0,26 persen terhadap inflasi yoy. Inflasi mtm dan ytd komponen tersebut tercatat sebesar 0,09 persen dan 1,22 persen, dengan sumbangan terhadap inflasi mtm sebesar 0,02 persen.

Untuk komponen harga bergejolak, inflasi yoy tercatat 3,82 persen dengan sumbangan 0,62 persen terhadap inflasi yoy. Inflasi mtm dan ytd masing-masing sebesar 1,25 persen dan 3,42 persen, dengan sumbangan terhadap inflasi mtm sebesar 0,20 persen.

3. Bahan makanan dan energi ikut mendorong inflasi

ilustrasi inflasi (Freepik.com/nidashoaiba)
ilustrasi inflasi (Freepik.com/nidashoaiba)

Komponen energi mencatat inflasi yoy sebesar 0,07 persen, dengan indeks naik dari 107,44 menjadi 107,51. Inflasi mtm sebesar 0,33 persen dan ytd sebesar 0,52 persen. Sumbangan terhadap inflasi yoy dan mtm masing-masing sebesar 0,01 persen dan 0,04 persen.

Sementara itu, bahan makanan mengalami inflasi yoy sebesar 3,74 persen, dengan indeks naik dari 108,51 menjadi 112,57. Inflasi mtm sebesar 1,00 persen dan ytd sebesar 3,00 persen. Komponen tersebut menyumbang 0,76 persen terhadap inflasi yoy dan 0,20 persen terhadap inflasi mtm.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us