Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga Pertalite Tetap Dipatok Rp7.650 agar Konsumen Tak Resah

Ilustrasi pengisian BBM di SPBU. (IDN Times/Istimewa).
Ilustrasi pengisian BBM di SPBU. (IDN Times/Istimewa).

Jakarta, IDN Times - Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM, Soerjaningsih meminta PT Pertamina untuk tetap menjual bahan bakar jenis Pertalite dengan harga Rp7.650. Hal ini diminta oleh Kementerian ESDM meski ada kenaikan harga minyak dunia di mana harga Pertalite seharusnya di atas Rp11 ribu.

"Pertalite ini jenis bahan bakar jenis umum dan harganya di atas Rp11 ribu harga keekonomian dan Pertamina masih tetap harus jual diharga Rp7.650," kata Soerjaningsih dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

1. Harga Pertalite Rp7.650 biar masyarakat tidak resah

Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO

Soerjaningsih menjelaskan, Kementerian ESDM meminta Pertamina untuk tidak menaikkan harga Pertalite agar masyarakat tidak resah. Terlebih Indonesia kini baru memasuki masa pemulihan perekonomian karena dihajar pandemik COVID-19.

"Masyarakat masih dalam kondisi belum pulih dari COVID. Ini (harga Pertalite tidak boleh naik) agar tidak terjadi keresahan di masyarakat," katanya.

2. Pemerintah akan mengalah sama rakyat soal harga Pertalite

Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) (IDN Times/Hana Adi Perdana)
Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Demi menjamin kelancaran, Pertamina diminta untuk tetap mendukung kelancaran penyediaan dan pendistribusian BBM yang terjangkau.

"Kemungkinan pemerintah yang ngalah sama rakyat biar tetap tenang dan tidak ada inflasi," katanya.

3. Tingginya harga minyak dunia saat ini

Ilustrasi harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir ANTARA, harga minyak mencapai level tertinggi multitahun pada akhir perdagangan Selasa pagi kemarin sebelum menjadi stabil. Hal ini terjadi karena pasokan global yang ketat dan penguatan permintaan bahan bakar di Amerika Serikat dan belahan dunia lainnya mendorong harga menguat.

Sebagai contoh, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember bertambah 46 sen menjadi menetap di 85,99 dolar AS per barel. Kontrak mencapai tertinggi sesi di 86,70 dolar AS per barel, level tertinggi sejak Oktober 2018.

Lalu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember ditutup tidak berubah pada 83,76 dolar AS per barel, setelah mencapai 85,41 dolar AS per barel, tertinggi sejak Oktober 2014.

Kedua harga acuan telah naik sekitar 20 persen sejak awal September. Minyak mentah AS telah meningkat selama sembilan minggu berturut-turut, sementara Brent telah naik selama tujuh minggu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Merasa Lelah Terus Berhemat? Kenali Frugal Fatigue dan Solusinya

26 Des 2025, 00:01 WIBBusiness