Digitalisasi Subur, Pendapatan Surge Tumbuh Rp47,5 M di Kuartal I 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge mencatatakan peningkatan pendapatan yang tumbuh sebesar 29,68 persen menjadi Rp47,5 miliar dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp36,6 miliar.
Selain itu, Surge juga menorehkan operating profit sebesar Rp13,8 miliar atau bertumbuh 20,1 persen menjadi dari periode yang sama di tahun sebelumnya (YoY).
"Pencapaian tersebut tidak terlepas dari kontribusi tiga lini bisnis utama Surge, yakni periklanan digital, pengembangan aplikasi, dan infrastruktur jaringan. Dengan pemulihan ekonomi yang secara gencar terus digalakkan, kami optimis tahun ini akan lebih baik,” kata CEO Surge, Hermansjah Haryono dalam keterangan tertulis, Jumat (11/8/2021).
Apa yang membuat pendapatan dan profit Surge melejit?
Baca Juga: Telkom Perluas Bisnis ke Digital Platform dan Digital Services
1. Sebab pertumbuhan positif Surge
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pertama sejak melantai di Bursa Efek Indonesia, Hermansjah mengatakan pertumbuhan positif Surge salah satunya ditunjang oleh perubahan rutinitas maupun budaya konsumsi masyarakat yang mulai berubah, dari yang semula serba offline menjadi serba online.
"Dalam kurun waktu 2020 hingga saat ini, masyarakat Indonesia terus menyesuaikan diri dalam transformasi digital, dan semakin membutuhkan digitalisasi dalam berbagai aspek kehidupan," katanya.
2. Perkembangan startup di Indonesia
Editor’s picks
Alasan kedua catatan positif Surge, kata Hermansjah adalah perkembangan entrepreneurship, startup dan inisiatif digital yang akan terus tumbuh dan berkembang karena semua pelaku industri dituntut untuk dapat beradaptasi dan terus mengembangkan bisnis sesuai dengan kondisi yang ada.
"Hal ini kemudian mendorong lahirnya peluang dan potensi baru, terutama bagi Surge yang merupakan solusi-preneur atau enabler dari transformasi digital di Indonesia," katanya.
Baca Juga: BRI Akselerasi KUR Digital Melalui Kerja Sama dengan Startup Unicorn
3. Penggunaan dana hasil IPO untuk modal kerja
Selain agenda pengesahan Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2020, Surge juga melaporkan telah menggunakan Rp65.400.967.975 atau sebesar 78,82 persen dari dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) yang berjumlah sebesar Rp82.975.846.000 setelah dikurangi biaya-biaya umum.
Dana ini digunakan sebagai modal kerja perseroan, termasuk namun tidak terbatas untuk biaya pembayaran sewa space iklan, perlengkapan penunjang usaha periklanan, dan overhead cost.
“Tantangan Indonesia di tahun ini masih seputar pada turunnya daya beli masyarakat. Di sisi lain kami juga melihat peluang di bidang periklanan mengarah positif karena para pelaku usaha sudah memulai kembali aktif untuk memasarkan produk atau layanan mereka di ranah digital," papar Hermansjah.
Baca Juga: [WANSUS] Kisah Elisa Prajogo, Ahli Strategi di Startup Teknologi