Mau Investasi Obligasi? Yuk Kenali 4 Cirinya

Kenali ciri-ciri obligasi sebelum berinvestasi

Jakarta, IDN Times - Obligasi merupakan salah satu instrumen berinvestasi yang bisa kamu pilih. Obligasi secara umum adalah Surat Utang Negara (SUN) dari penerbit obligasi kepada pihak yang memegang obligasi beserta janji untuk membayar pokok utang dan bunga pada saat jatuh tempo pembayaran.

Obligasi bisa dikeluarkan pemerintah ataupun perusahaan swasta. Nah, berikut ini adalah ciri-ciri atau karakteristik obligasi dilansir dari berbagai sumber:

1. Nilai nominal

Mau Investasi Obligasi? Yuk Kenali 4 CirinyaIlustrasi uang (IDN Times/Mela Hapsari)

Nilai nominal obligasi atau kadang disebut juga nilai pari adalah nilai utang pokok yang harus dibayarkan oleh penerbit obligasi pada saat jatuh tempo.

Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas perusahaan, kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan atau dikenal dengan jumlah emisi obligasi. Nilai ini biasanya tercantum di dalam lembar obligasi.

Baca Juga: Ada Banyak Jenis-Jenis Obligasi, Mana Pilihan Investasimu?

2. Jangka waktu jatuh tempo

Mau Investasi Obligasi? Yuk Kenali 4 CirinyaIlustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)

Jangka waktu jatuh tempo adalah waktu bagi pemegang obligasi untuk menerima kembali atau masa jatuh temp0 atau berakhirnya masa pinjaman nilai nominal atau utang dari penerbit obligasi.

Waktunya pun beragam, mulai dari dari 1 hingga 10 tahun, meski kebanyakan adalah 5 tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati oleh investor, karena dianggap risikonya kecil.

3. Coupon rate

Mau Investasi Obligasi? Yuk Kenali 4 CirinyaIlustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Coupon rate atau bunga obligasi adalah tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada pemegang obligasi setiap tahun. Pembayaran kupon dilakukan pada periode waktu tertentu, biasanya setiap 3 bulan atau 6 bulan.

Coupon rate ada 2: Fixed coupon atau kupon tetap dan floating coupon atau kupon mengambang.

Fixed coupon menawarkan nilai yang sama dari pertama kali ditentukan sampai tanggal jatuh tempo. Sedangkan floating coupon menawarkan nilai yang merujuk ke besaran suku bunga dari BI rate.

4. Issuer atau penerbit

Mau Investasi Obligasi? Yuk Kenali 4 CirinyaIlustrasi Uang Rupiah (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Kamu harus cari tahu banyak tentang penerbit obligasi biar tidak rugi. Risiko terjelek kalau kamu salah menentukan penerbit obligasi adalah nilai pokok obligasi yang tak kembali karena gagal bayar.

Gagal bayar biasanya terjadi ketika penerbit obligasi tidak membayar kupon atau bahkan menunggak.

Untuk mengantisipasinya, kamu bisa menemukan informasi penting dari daftar Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yang dapat dikunjungi dengan membuka website www.pefindo.com.

Baca Juga: Ini 5 Perbedaan Obligasi dan Sukuk

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya