Potong Produksi Terbesar Sepanjang Sejarah, Harga Minyak Dunia Naik

OPEC+ sepakta potong 9,7 juta barel per hari

Jakarta, IDN Times - Harga minyak mulai meningkat setelah aliansi negara-negara pengekspor minyak dan Rusia atau OPEC+ menyetujui rencana untuk pemotongan produksi minyak sebesar 9,7 juta barel per hari mulai Mei. Kesepakatan pemotongan ini merupakan yang terbesar setelah sebelumnya aliansi OPEC menuntut pengurangan produksi 10 juta barel per hari.

"Kesepakatan itu sedikit kurang dari yang diharapkan pasar. Kerja keras ada di depan mengingat bahwa pasar sangat skeptis bahwa OPEC + sebenarnya akan mampu mengurangi hampir 10 juta barel per hari," kata Andy Lipow, Presiden Lipow Oil Associates LLC di Houston seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (13/4).

1. Harga minyak mulai meningkat

Potong Produksi Terbesar Sepanjang Sejarah, Harga Minyak Dunia NaikIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pantauan IDN Times di situs Oil Price, harga minyak Brent untuk pengiriman Mei naik 4,32 persen menjadi US$32,84 per barel. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 5,01 persen menjadu US$23,9. Lainnya adalah Mars US naik 3,12 persen menjadi US$20,51.

Baca Juga: Meksiko Menolak Usulan Pembatasan Produksi, Harga Minyak dalam Ancaman

2. Pemotongan produksi minyak di beberapa negara

Potong Produksi Terbesar Sepanjang Sejarah, Harga Minyak Dunia NaikIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan kesepakatan tersebut, Arab Saudi akan memangkas produksinya sebesar 8,5 juta barel per hari. Pemotongan ini merupakan yang terendah sejak 2011.

Meksiko akan mengurangi produksi sebesar 100.000 barel per hari, setelah menolak 400.000 barel per hari dari kesepakatan semula. Amerika Serikat, Brazil dan Kanada akan menyumbang pemotongan 3,7 juta barel. Lalu negara-negara Kelompok 20 lainnya akan memangkas 1,3 juta barel per hari.

3. Sempat terancam batal pengurangan produksi

Potong Produksi Terbesar Sepanjang Sejarah, Harga Minyak Dunia NaikIlustrasi virus corona. IDN Times/Sukma Shakti

Kesepakatan multilateral bersejarah itu nyaris batal karena Meksiko menolak untuk menyetujui usulan pembatasan yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia. Jumat lalu, OPEC+ memiliki rencana cadangan dengan memotong 8 juta sehari dari Juli dan kemudian 6 juta sehari dari Januari 2021 hingga April 2022.

Harga minyak telah turun setengah tahun ini karena penyebaran virus corona bertepatan dengan perang harga yang pahit yang menyebabkan produsen membanjiri pasar. Minyak jenis Brent turun 4,1 persen menjadi US$31,48 per barel pada hari Kamis. Brent telah naik bulan ini, tetapi tetap turun sekitar 50 persen tahun ini.

"COVID-19 adalah binatang tak terlihat yang tampaknya berdampak pada semua yang ada di depannya," kata Sekretaris Jenderal OPEC, Mohammad Barkindo.

Baca Juga: OPEC Tunda Pertemuan, Arab Saudi dan Rusia Rayu AS Gabung 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya