RI Negara Pertama yang Kelola Baterai Kendaraan Listrik dari Tambang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut Indonesia sebagai negara pertama yang mengelola dan mengembangkan baterai untuk kendaraan listrik. Pengembangan baterai untuk kendaraan listrik ini tidak terlepas dari investasi yang ditanamkan LG Group sebesar 9,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp142 triliun yang disepakati pada 18 Desember 2020.
"Pemerintah Indonesia MoU dengan LG Group dan gandeng Hyundai untuk pembangunan pabrik listrik yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Bahkan ini pertama di dunia, dari tambang, smelter (peleburan) precrusor, recycle semua akan dibangun di Indonesia," kata Bahlil dalam konferensi pers Tentang Investasi Baterai Listrik LG Energy Solution & Konsorsium BUMN di akun YouTube BKPM, Rabu (30/12/2020).
1. Groundbreaking pada semester I 2021
Pembangunan pabrik baterai listrik untuk kendaraan listrik ini dipastikan akan terjadi pada semester I 2021. Bahlil juga memastikan Hyundai akan memproduksi mobil listrik pada November tahun depan.
"Groundbreaking di semester I 2021 dan akan dilakukan pembanguan pabrik. Dan sekarang Hyundai pabrik mobil sudah jadi, 2021 sudah produksi," katanya.
Baca Juga: Nomor 1 di Dunia, RI Bisa Raup Rp59 T dari Nikel jika Bikin Baterai EV
2. Bekerja sama dengan konsorsium Kementerian BUMN
Editor’s picks
Kementerian BUMN telah menyiapkan PT Indonesia Battery yang terdiri dari Mining Industri Indonesia (MIND ID), PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Pertamina, dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Bahlil menjelaskan untuk peleburan (smelter) akan dikerjakan oleh Antam. Sementara precursor, katoda dan battery cell akan digarap oleh Pertamnia, PLN dan MIND ID.
"Poin-poinnya sudah dibahas sama Kementerian BUMN. Januari sudah tanda tangan kontrak dengan BUMN. Kemudian Februari sudah action tahap pertama," kata Bahlil.
3. Investasi terbesar bagi Indonesia
Diberitakan sebelumnya, Indonesia mencatatkan rekor investasi terbesar mereka pascareformasi sebesar 9,8 miliar dolar AS atau setara Rp142 triliun. Investasi ini didapatkan dari LG Group asal Korea Selatan untuk pabrik baterai kendaraan listrik.
"Dalam catatan BKPM pascareformasi belum ada investasi sebesar ini. Ini langkah yang menurut saya luar biasa karena di era pandemik sedikit negara yang punya peluang seperti ini," kata Bahlil.
Bahlil menjelaskan bahwa kerja sama investasi ini merupakan hasil tindak lanjut pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Moon Jae In di Busan pada November 2019 lalu. BKPM bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya kemudian melakukan berbagai pertemuan tindak lanjut dengan pihak LG.
Baca Juga: Yes! Indonesia Dapat Investasi Rp142 Triliun, Terbesar sejak Reformasi