IHSG Terpuruk Seharian, 5 Saham Ini Paling Cuan

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ambruk pada penutupan perdagangan awal pekan atau Senin (11/11/2024).
Berdasarkan data RTI, IHSG ada di zona merah pada akhir perdagangan hari ini atau melemah 20,73 poin (-0,28 persen) ke level 7.266,46.
Sebelumnya pada perdagangan akhir pekan atau Jumat (8/11/2024), IHSG mengakhiri perdagangan di zona hijau atau menguat 43,33 poin (0,60 persen) ke level 7.287,19.
1. Pergerakan IHSG hari ini
Data RTI menunjukkan, IHSG dibuka menguat pada perdagangan pagi ini. IHSG pun sempat berada di zona hijau sebentar, tetapi kemudian terus terpuruk di zona merah seharian.
Adapun level tertinggi IHSG hari ini tercatat pada posisi 7.287,26, sedangkan level terendahnya pada posisi 7.182,31.
Sementara itu, investor membukukan transaksi sebesar Rp13,26 triliun dengan volume transaksi yang diperjualbelikan sebesar 23,61 miliar lembar saham dan frekuensi perdagangan dilakukan sebanyak 1,46 juta kali.
Kemudian, sebanyak 190 saham mengalami penguatan, 397 saham melemah, dan 196 saham stagnan alias tidak mengalami perubahan.
2. Pergerakan indeks saham
Pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini diikuti oleh mayoritas saham unggulan yang juga berada di zona merah. Berikut datanya:
• LQ45 melemah 0,57 persen ke level 879,11
• IDX30 melemah 0,77 persen ke level 451,23
• IDX80 melemah 0,48 persen ke level 127,74
• IDXESGL melemah 0,15 persen ke level 153,62
• IDXQ30 melemah 1,04 persen pada level 150,71
3. Saham-saham yang menguat hari ini
Berdasarkan data RTI, saham-saham ini masuk dalam lima besar emiten dengan kenaikan tertinggi hari ini. Berikut datanya:
- PT Paninvest Tbk (PNIN) menguat 12,04 persen menjadi Rp1.210 per saham.
- PT Multitrend Indo Tbk (WIFI) menguat 15,28 persen menjadi Rp332 per saham.
- PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menguat 17,32 persen menjadi Rp149 per saham.
- PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) menguat 20 persen menjadi Rp18.000 per saham.
- PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) menguat 34,19 persen menjadi Rp208 per saham.