ilustrasi grafik pertumbuhan ekonomi (pexels.com/Lukas)
Denny menjelaskan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi dalam enam bulan ke depan diperkirakan tetap terjaga. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Juni 2025 yang tercatat sebesar 128,9, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 129,0.
"Terjaganya IEK ditopang oleh komponen Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU) dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK), yang masing-masing tercatat sebesar 129,3 dan 124,1, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 127,8 dan 123,8," tegas Denny.
Sementara itu, Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) tercatat sebesar 133,2, tetap berada pada level optimis, meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 135,4.
Secara spasial, beberapa kota mencatatkan penurunan IEK terbesar, antara lain Semarang, Palembang, dan Pontianak. Namun, penurunan tersebut tertahan oleh peningkatan IEK di sejumlah kota lain, terutama Medan, Surabaya, dan Denpasar, yang mencatatkan kenaikan signifikan.
Selanjutnya, persepsi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja dalam enam bulan mendatang menunjukkan peningkatan di kelompok pendidikan tinggi. Ekspektasi tersebut tercatat sebesar 131,1 untuk lulusan Akademi/Diploma dan Sarjana, serta 130,4 untuk Pascasarjana.
Berdasarkan kelompok usia, ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja secara umum masih berada di level optimis. Namun, dua kelompok usia mengalami penurunan, yakni kelompok 20–30 tahun yang turun menjadi 124,9, serta kelompok 51–60 tahun yang tercatat sebesar 119,8.