Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Indeks Keyakinan Konsumen Merosot, Airlangga: Dampak Kondisi Global

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Triyan Pangastuti)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Triyan Pangastuti)
Intinya sih...
  • Beragam stimulus ditebar periode Juni-Juli
  • Ada 5 stimulus yang bisa dimanfaatkan masyarakat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) ke level 117,5 pada Mei 2025 disebabkan oleh meningkatnya gejolak global yang turut mempengaruhi kondisi ekonomi dalam negeri.

Ia tidak menampik, dalam situasi seperti ini, masyarakat cenderung menahan konsumsi yang berdampak pada daya beli. Kondisi ini sudah tercermin dari data pertumbuhan ekonomi kuartal I yang hanya mencapai 4,87 persen (yoy).

"Semua ini berkaitan dengan situasi global yang tentu sangat memengaruhi ekonomi domestik. Dalam kondisi seperti ini, masyarakat juga akan lebih berhati-hati dalam mengatur keuangannya," ujar Airlangga kepada jurnalis di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2025).

1. Beragam stimulus ditebar periode Juni-Juli

Ilustrasi Bansos (Foto: IDN Times)
Ilustrasi Bansos (Foto: IDN Times)


Untuk mendorong masyarakat agar tetap berbelanja, khususnya selama musim liburan sekolah pada Juni–Juli 2025, kata Airlangga, pemerintah telah menyiapkan lima stimulus ekonomi. Stimulus tersebut meliputi diskon tiket transportasi umum, bantuan subsidi upah, hingga penambahan bantuan sosial (bansos).

Insentif ini juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2025 agar kembali mencapai level 5 persen. Adapun total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp24,44 triliun, terdiri atas Rp23,59 triliun APBN dan Rp0,85 triliun non-APBN.

Selain stimulus tersebut, pemerintah juga akan menggelar program Holiday Sale yang berlangsung dari 13 Juni hingga 13 Juli 2025. Program yang digagas oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) ini diharapkan mampu mendorong konsumsi masyarakat selama periode liburan sekolah.

"Kami dorong melalui program diskon, termasuk diskon dari Hippindo dan Apindo selama masa libur sekolah ini," ujar Airlangga.

2. Ada 5 stimulus yang bisa dimanfaatkan masyarakat

Ilustrasi Bansos (Foto: IDN Times)
Ilustrasi Bansos (Foto: IDN Times)

Terdapat lima stimulus yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Pertama, diskon transportasi. Guna meningkatkan aktivitas ekonomi selama libur sekolah dan awal tahun ajaran baru, pemerintah memberikan diskon pada sejumlah moda transportasi.

Kereta api diskon 30 persen dengan anggaran Rp300 miliar bagi 2,8 juta penumpang selama periode Juni–Juli 2025. Kemudian, pesawat kelas ekonomi yang PPN Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP) sebesar 6 persen. Anggarannya Rp430 miliar untuk 6 juta penumpang. Selanjutnya, kapal laut yang didiskon 50 persen dengan anggaran Rp210 miliar bagi 500 ribu penumpang. Total anggaran untuk stimulus transportasi ini mencapai Rp 940 miliar.

Kedua, diskon tarif tol. Pemerintah memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk 110 juta kendaraan. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan, kebijakan ini merupakan program non-APBN dan telah dilaksanakan Kementerian PUPR melalui surat edaran kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Ketiga, tambahan bantuan sosial (bansos) yang ditujukan untuk masyarakat miskin dan rentan. Tambahan dana sebesar Rp200 ribu per bulan selama dua bulan diberikan kepada 18,3 juta penerima Kartu Sembako.

Keempat, Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang diberikan kepada 17,3 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta per bulan. Setiap pekerja akan menerima Rp300 ribu per bulan selama dua bulan dengan total bantuan Rp600 ribu.

Selain itu, bantuan juga diberikan kepada 565 ribu guru honorer, terdiri dari 288 ribu guru di lingkungan Kemendikbudristek dan sisanya di Kementerian Agama. Mereka juga akan menerima Rp600 ribu selama dua bulan.

Kelima, perpanjangan diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK). Pemerintah memperpanjang diskon iuran JKK sebesar 50 persen selama enam bulan bagi pekerja di sektor padat karya. Program ini menggunakan anggaran non-APBN sebesar Rp200 miliar.

3. Alasan penurunan indeks keyakinan konsumen

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi turun. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi turun. (IDN Times/Arief Rahmat)

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso, mengatakan, penurunan optimisme konsumen pada Mei 2025 disebabkan oleh melemahnya keyakinan terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan.

Rincian pelemahan pada dua komponen utama, yakni Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing tercatat sebesar 106,0 dan 129,0.

IKE pada Mei tercatat turun signifikan dari 113,7 pada April, mencerminkan melemahnya persepsi konsumen terhadap situasi ekonomi saat ini. Meskipun menurun, IKK pada Mei 2025 masih berada di zona optimistis karena tetap berada di atas ambang batas 100.

“Survei Konsumen Bank Indonesia pada Mei 2025 menunjukkan bahwa keyakinan konsumen masih berada pada level optimis, yakni sebesar 117,5,” ujar Ramdan dalam keterangan resmi, dikutip Jumat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us