Inflasi Selalu Terjadi di Januari, BPS Ungkap Pemicunya

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa secara historis dalam 5 tahun terakhir selalu terjadi inflasi di Januari. Adapun inflasi pada Januari 2024 tercatat sebesar 0,04 persen secara bulanan (month to month/mtm).
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan komoditas penyebab inflasi pada Januari didominasi oleh beberapa komoditas pangan bergejolak.
"Series inflasi selama 5 tahun terakhir, berdasarkan historis selalu terjadi inflasi di bulan Januari. Komoditas utama penyebab inflasi Januari didominasi komoditas pangan bergejolak,” ujar Amalia dalam konferensi pers Kamis (1/2/2024).
Dalam paparannya inflasi Januari 2020 sebesar 0,39 persen, 2021 sebesar 0,26 persen, 2022 laju inflasi 0,56 persen dan 2023 sebesar 0,34 persen.
1. Cabai rawat dan tarif angkutan udara alami deflasi

Meski demikian, tambah Amalia, inflasi secara umum dapat diredam oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi cukup dalam.
"Komoditas tersebut adalah cabai rawit, cabai merah, serta tarif angkutan udara," jelasnya.
2. Komoditas penyumbang inflasi Januari

Amalia merinci komponen penyumbang inflasi terbesar pada Januari 2024 sebesar 0,04 persen (mtm). Apabila berdasarkan kelompok pengeluaran adalah makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,18 persen (mtm) dengan andil 0,05 terhadap inflasi.
Penyumbang inflasi utama pada bulan Januari ini berasal kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,05 persen.
“Penyumbang inflasi utama berasal kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi 0,18 persen dan andil 0,05 persen. Dengan komoditas penyumbang utama inflasi tomat dengan andil inflasi 0,09 persen, bawang merah andil inflasi 0,04 persen, serta beras dengan andil 0,03 persen,” ungkapnya.
3. Tarif angkutan udara deflasi

Sementara itu, untuk komponen harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,48 persen dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen.
Penyumbang utama deflasi komponen harga diatur pemerintah adalah tarif angkutan udara dan bensin. Kemudian, komponen harga bergejolak mengalami inflasi 0,01 persen dengan komoditas penyumbang adalah tomat, bawang merah, beras, ikan segar, dan daging ayam ras.
"Inflasi komponen inti sebesar 0,20 persen dengan andil inflasi sebesar 0,13 persen komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, biaya sewa rumah, dan biaya kontrak rumah," ungkapnya.