Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Inflasi Tahunan di Juni 2,51 Persen, Disumbang Beras dan Cabai

Plt. Sekretaris Utama BPS Imam Machdi dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS. (Dok/Screenshot Youtube BPS).
Intinya sih...
  • Inflasi Juni 2024 sebesar 2,51% secara tahunan dan deflasi 0,08% secara bulanan.
  • Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan 4,95%, dipengaruhi oleh beras, cabai merah, dan sigaret kretek mesin.

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Juni 2024 sebesar 2,51 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sementara, secara bulanan (month to month/mtm) terjadi deflasi 0,08 persen.

"Secara year on year terjadi inflasi sebesar 2,51 persen dan secara tahun kalender year to date terjadi inflasi sebesar 1,07 persen," ucap Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).

Dia mengatakan, terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) secara tahunan dari 103,68 menjadi 106,28. Sedangkan IHK secara bulanan (mtm) turun dari 106,37 menjadi 106,28.

1. Komoditas penyumbang inflasi

Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,95 persen, yang memberikan andil sebesar 1,4 persen terhadap inflasi umum.

Komoditas yang memberikan andil inflasi kelompok ini, antara lain beras, cabai merah, dan sigaret kretek mesin.

"Sedangkan komoditas lain di luar kelompok makanan minuman dan tembakau yang juga memberikan andil inflasi cukup signifikan antara lain adalah emas perhiasan, tarif angkutan udara, dan nasi dengan lauk,” tutur Imam.

2. Komponen harga diatur pemerintah inflasi 1,68 persen

Rilis inflasi Juni 2024. (Dok/Screenshot Youtube BPS).

Untuk inflasi dari komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 1,68 persen, dan komponen ini memberikan andil sebesar 0,33 persen.

"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah sigaret kretek mesin, tarik angkutan udara dan sigaret kretek tangan sedangkan komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 5,96 persen dengan andil sebesar 0,96 persen. Komoditas yang dominan adalah beras cabe merah dan bawang merah," ujarnya.

3. Seluruh provinsi alami inflasi

ilustrasi inflasi. (dok.idx)

Bila dilihat berdasarkan wilayah, secara tahunan (yoy) dari semua provinsi mengalami inflasi.

Adapun  inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan, dengan inflasi sebesar 5,65 persen. Sedangkan inflasi terendah  terjadi di Kepulauan Bangka Belitung dengan inflasi sebesar 1,08 persen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us