Inggris Akan Balas Penetapan Tarif Impor Baja dari Uni Eropa

- Inggris akan melindungi industri baja nasional
- Berfungsi melindungi industri baja di negara-negara UE
- Saham mobil Eropa anjlok imbas rencana tarif impor baja di UE
Jakarta, IDN Times - Inggris menyatakan akan membalas jika Uni Eropa (UE) jadi menetapkan tarif impor baja sebesar 50 persen dan kuota impor. Langkah ini didorong oleh dampak besar yang akan diterima Inggris imbas kebijakan baru tersebut.
Inggris akan semakin terpukul karena hampir separuh ekspor produk baja Inggris dipasarkan di negara-negara UE. Sebelumnya, Inggris sudah terpukul oleh tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) kepada baja dan aluminium impor.
1. Inggris akan melindungi industri baja nasional

Direktur Jenderal Hubungan Perdagangan dan Keamanan Ekonomi (ESTR) Inggris, Kate Joseph mengatakan, terdapat sejumlah opsi dalam menanggapi ketetapan tarif impor baja dari UE. Namun, belum ada keputusan soal pembalasan untuk melindungi industri baja Inggris.
“Inggris harus melakukan apa yang harus dilakukan untuk melindungi industri baja. Kami terus berbicara dengan kolega di UE dan kami akan melanjutkan dialog dalam beberapa hari ke depan,” ungkap Joseph, dikutip dari Politico.
Menteri Industri Inggris, Chris McDonald mengungkapkan sudah mendengar kekhawatiran soal ketetapan tarif impor dari UE. Ia akan bernegosiasi masalah ini dalam pertemuan menteri G20 di Afrika Selatan.
2. Berfungsi melindungi industri baja di negara-negara UE

Komisi Eropa mengungkapkan, rencana penetapan tarif impor baja ini adalah tanggapan kepada permintaan pekerja, industri, dan sejumlah negara anggota UE. Langkah ini untuk memberikan perlindungan permanen kepada industri baja UE.
Dilansir Belga News, asosiasi industri baja, Eurofer mengatakan bahwa kebijakan ini penting untuk melindungi pekerja dan mendukung transisi hijau di Eropa. Tarif ini dinilai akan mencegah impor yang tidak adil yang membanjiri pasar dengan harga dumping dan tinggi emisi karbon.
CEO ArcelorMittal Eropa, Geert Van Poelvoorde mengapresiasi rencana penetapan tarif dan kuota impor baja di UE sebesar 18,3 juta ton per tahun. Proposal tersebut akan membantu dalam membangkitkan kembali industri baja Eropa bersama dengan kebijakan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM).
3. Saham mobil Eropa anjlok imbas rencana tarif impor baja di UE

Proposal penetapan tarif impor baja di UE berimbas pada turunnya saham sejumlah perusahaan mobil besar di Eropa. Saham Stoxx Automobiles dan Parts Index turun 2,1 persen pada Rabu usai pengumuman tarif tersebut.
Dilansir CNBC, Direktur Jenderal ACEA, Sigrid de Vries mengungkapkan bahwa kebijakan ini sudah terlalu jauh dan mengancam perusahaan otomotif. Menurutnya, perusahaan otomotif Eropa mendapatkan 90 persen pasokan baja dari dalam UE, tapi yang dikhawatirkan adalah inflasi yang disebabkan oleh tarif.
“Kami tidak menolak sejumlah perlindungan untuk sebuah komoditas industri, seperti baja. Namun, kami merasa bahwa parameter yang diusulkan Komisi Eropa terlalu jauh dalam membatasi pasar Eropa. ACEA meminta keseimbangan antara kebutuhan produsen di Eropa dan penggunaan produk baja itu sendiri,” ujarnya.