Ini 7 Waktu yang Tepat Jual Saham, Investor Wajib Tahu!

- Mengetahui jenis analisis saham yang digunakan, seperti fundamental dan teknikal, untuk menentukan waktu yang tepat jual saham.
- Analisis fundamental membantu menentukan kapan harus membeli atau menjual saham berdasarkan kondisi perusahaan, ekonomi, dan industri.
Sama halnya dengan membeli saham, keputusan untuk menjual saham juga memerlukan pertimbangan yang matang. Bagaimana tidak? Jika kamu menjual saham terlalu dini, hal ini dapat membuatmu kehilangan potensi keuntungan yang lebih besar, sedangkan menjual terlalu terlambat bisa berisiko rugi.
Lantas, kapan waktu yang tepat jual saham bagi para investor, terutama bagi pemula? Ada berbagai faktor yang bisa memengaruhi harga saham dan membantu menentukan waktu yang tepat untuk menjualnya. Apa saja itu? Simak informasi berikut ini hingga akhir untuk mengetahui jawabannya, ya.
1. Kapan waktu yang tepat jual saham?

Salah satu cara mengetahui kapan waktu yang tepat jual saham adalah dengan mengenal jenis analisis yang kamu gunakan saat memantau pergerakan saham, apakah dengan metode fundamental atau teknikal.
Jika menggunakan pendekatan fundamental, maka kamu menilai saham berdasarkan kondisi perusahaan, ekonomi, dan industri. Namun, apabila menggunakan analisis teknikal, kamu menilai saham berdasarkan pola aktivitas pasar, harga saham, dan volume transaksi.
2. Ketika saham sudah mencapai nilai intrinsik

Sesuai dengan analisis fundamental, investor dapat menentukan harus membeli atau menjual saham berdasarkan nilai atau harga saham yang beredar di pasar modal. Jika harga saham saat ini jauh lebih rendah dari harga seharusnya, maka ini mendukung keputusan untuk membeli saham.
Sebaliknya, ketika harga saham naik dan mencapai atau melebihi nilai intrinsiknya, maka kondisi ini menjadi saat yang tepat untuk menjual saham.
3. Ketika kinerja perusahaan menurun

Saat menganalisis saham dengan analisis fundamental, tidak hanya perlu menganalisis pergerakan saham sebelum akan membelinya, tetapi juga harus terus memantau perkembangan terbaru perusahaan dengan cara menganalisis laporan keuangan mereka.
Saham yang sudah dibeli mungkin dapat mengalami penurunan kinerja setelah analisis laporan keuangan terbaru, seperti penurunan keuntungan, pertumbuhan, atau bahkan kerugian. Jika kinerja perusahaan menurun drastis dan berbeda dari analisis sebelumnya, ini bisa menjadi sinyal para investor untuk mempertimbangkan menjual saham mereka.
Namun, perlu diingat pula bahwa kinerja suatu perusahaan bisa naik ataupun turun. Untuk itu, lihat secara detail apakah penurunan ini hanya akan terjadi dalam waktu sementara atau tidak.
4. Saat ada peluang saham yang lebih baik

Pada saat menganalisis saham di bursa, ada kemungkinan investor akan menemukan saham lain yang dilihat berdasarkan analisis fundamental memiliki kondisi yang baik, namun belum pernah dimiliki. Jika saham tersebut lebih murah dibanding saham yang kamu punya, maka ini dapat menjadi waktu yang tepat untuk menjual saham.
Apabila saham lama telah terjual, kamu bisa mengalihkan dana hasil menjual saham untuk membeli saham lainnya yang lebih murah. Namun, pastikan bahwa keputusanmu menjual seluruh saham untuk diinvestasikan ke saham lain memang memiliki peluang yang jauh lebih baik, ya.
5. Ketika saham telah mencapai target

Dengan analisis teknikal, target harga jual saham biasanya sudah ditentukan saat membeli. Misalnya, dengan indikator resisten dan support, kamu bisa menjual di level resisten untuk mencapai target harga, atau di level support untuk membatasi kerugian.
Jika menggunakan indikator Moving Averages (MA), kamu bisa menjual saham saat nilainya berada di atas MA. Ini bertujuan untuk mencapai target harga atau di bawah MA agar dapat mencegah terjadinya kerugian.
Apabila menggunakan indikator Bollinger Bands, waktu yang tepat untuk menjual saham, yaitu ketika harga telah menyentuh Bollinger atas untuk mencapai target. Sebaliknya, jika telah menyentuh Bollinger bawah, maka kondisi ini sebagai tanda untuk membatasi kerugian.
6. Lihat pola candlestick

Masih dari jenis analisis teknikal, biasanya investor akan menggunakan pola candlestick untuk membantu menentukan kapan waktu yang tepat jual saham. Pola candlestick adalah grafik berbentuk batang lilin yang menunjukkan pergerakan harga saham.
Lantas, bagaimana cara melihat pola yang tepat untuk menjual saham? Umumnya, terdapat dua jenis pola candlestick, yakni:
- Pola candlestick bullish, yaitu pola yang menunjukkan bahwa harga saham akan meningkat.
- Pola candlestick bearish, pola yang menunjukkan bahwa harga saham akan turun. Jika kamu melihat pergerakan saham menunjukkan pola bearish, maka ini adalah saat yang tepat untuk menjual saham.
7. Saat suku bunga naik

Biasanya, kenaikan suku bunga akan membuat harga saham semakin menurun. Para investor cenderung lebih tertarik dengan investasi lain dengan nilai bunga yang tinggi.
Itulah mengapa, kenaikan suku bunga akan membuat para investor memilih untuk menjual sahamnya. Mereka lebih suka menaruh uang di tempat yang lebih aman dan menguntungkan, seperti deposito.
Oleh karena itu, jika kamu sedang mengalami saat suku bunga terus meningkat, maka ini adalah saat yang tepat untuk menjual saham milikmu. Terutama jika kamu punya saham perusahaan yang kurang likuid atau harganya sudah terlalu tinggi.
Bagaimana, sekarang kamu sudah tahu kan, kapan waktu yang tepat jual saham? Semoga ulasan di atas dapat membantumu dalam menjual saham di waktu yang tepat dan menguntungkan, ya.
Penulis: Muti’ah Nur Rahmah