Ini Pentingnya Punya Dana Darurat Ideal 6-12 Bulan Pengeluaran

- Minimal besaran dana darurat adalah 6 bulan pengeluaran, bukan penghasilan
- 91 persen responden memiliki dana darurat, tapi masih jauh dari ideal 6-12 bulan pengeluaran
- Dana darurat penting untuk menghadapi PHK dan kebutuhan medis, namun sebagian harus diinvestasikan
Jakarta, IDN Times - Tabungan dana darurat jadi salah satu jenis simpanan yang jadi perhatian banyak orang. Namun, banyak yang belum mengerti berapa besaran ideal tabungan untuk kebutuhan dana darurat tersebut.
Menurut Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret besaran minimal dana darurat yang mesti dikumpulkan adalah enam bulan dari pengeluaran.
"Dana darurat yang wajib dimiliki itu adalah 6 sampai 12 bulan dari pengeluaran bulanan, bukan penghasilan, tapi pengeluaran. Mudah-mudahan pengeluarannya lebih kecil daripada penghasilan. Kalau pengeluarannya lebih besar daripada penghasilan, itu akan punya timbul masalah yang berbeda," tutur Vera dalam peluncuran program UOB Savings Week di Jakarta, Senin (2/12/2024).
1. Masyarakat Indonesia yang punya dana darurat masih jauh di bawah enam bulan

Dari 1.000 responden yang disurvei dalam Asian Consumer Sentiment Study 2024 oleh UOB, sebesar 91 persen menyatakan telah memiliki dana darurat.
Namun, Vera mengatakan dana darurat tersebut masih jauh dari kata ideal 6-12 bulan dari pengeluaran.
"Sayangnya jarang yang masih di atas enam bulan. Rata-rata itu menyimpannya jauh di bawah enam bulan, seperti satu bulan, dua bulan, tiga bulan. Jadi, sudah pada punya tabungan untuk dana darurat, tapi jumlahnya masih sedikit," ujar dia.
2. Alasan besaran dana darurat ideal minimal enam bulan pengeluaran

Vera mengungkapkan alasan mengapa besaran minimal tabungan dana darurat yang ideal adalah enam bulan. Hal itu tidak terlepas dari kemungkinan terburuk yang bisa dialami seseorang dalam bekerja, yakni pemutusan hubungan kerja alias PHK.
"Kalau di-PHK kita menghitung kurang lebih kita untuk nyari kerjaan baru, beradaptasi, dan lain-lain, itu mepet-mepet tuh mungkin bisa di-hire sama perusahaan baru 3-4 bulan gitu ya. Jadi kita harus selalu ngesetnya kita kenapa pakai barrier minimum 6 bulan gitu ya," tutur dia.
Kedua, sambung Vera, kebutuhan dana darurat juga bisa dipakai untuk kebutuhan medis jika nanti ada yang sakit baik diri sendiri maupun keluarga.
3. Tidak semua uang masuk ke pos dana darurat

Meski begitu, Vera menyarankan agar tidak semua uang diletakkan ke dalam pos tabungan untuk dana darurat. Sebagian tetap mesti dimasukkan ke dalam pos investasi.
"Kalau semua diletakkan ke pos dana darurat juga nanti gak ada yang buat investasi ya dan nanti uangnya gak berkembang gitu ya dari tahun ke tahun, gak bisa even mengalahkan inflasi. Jadi, kebutuhan dana daruratnya penting, tapi pada saat dana daruratnya sudah melebihi 12 bulan, mungkin kita masuk tahap berikutnya, yaitu investasi," papar dia.