Inilah 7 Perusahaan Raksasa Tambang Nikel di Indonesia

- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi pelopor hilirisasi nikel nasional
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) konsisten jaga standar industri global
Indonesia menjadi salah satu pemain global dalam industri tambang nikel. Dengan cadangan nikel yang melimpah dan tersebar di berbagai wilayah, Indonesia menyumbang sekitar 40 persen dari total produksi nikel dunia. Komoditas ini kini makin penting seiring naiknya permintaan bahan baku untuk baterai kendaraan listrik.
Di balik dominasi itu, terdapat sejumlah perusahaan besar yang berperan sebagai motor utama industri tambang nikel. Perusahaan-perusahaan ini tak hanya mengeksplorasi sumber daya, tapi juga mendorong hilirisasi dan inovasi. Siapa saja mereka? Ini dia tujuh perusahaan tambang nikel terbesar di Indonesia yang layak kamu ketahui!
1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi pelopor hilirisasi nikel nasional

PT Aneka Tambang Tbk atau lebih dikenal sebagai Antam adalah anak usaha MIND ID yang telah lama menjadi pelaku utama dalam sektor pertambangan nikel. Perusahaan ini memiliki wilayah operasi di Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara, dengan aktivitas mulai dari eksplorasi hingga pemurnian. Kinerja Antam tidak hanya fokus pada produksi nikel, tapi juga memperkuat kerja sama strategis di bidang baterai kendaraan listrik.
Melalui kolaborasi dengan LG Energy Solution, CATL, dan PT Industri Baterai Indonesia, Antam mengambil peran dalam rantai pasok baterai global. Peran perusahaan ini sangat vital dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik nasional.
2. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) konsisten jaga standar industri global

PT Vale Indonesia Tbk atau INCO merupakan produsen nikel matte yang telah lama dikenal di kancah internasional. Produk nikel matte yang dihasilkan digunakan dalam pembuatan baja tahan karat dan bahan dasar baterai. Perusahaan ini dikenal dengan praktik pertambangan berkelanjutan dan komitmen lingkungan yang kuat.
Wilayah tambangnya mencakup Sulawesi Selatan (Soroako), Sulawesi Tengah (Bahodopi), dan Sulawesi Tenggara (Pomalaa). PT Vale menjadi salah satu contoh perusahaan tambang yang berhasil menjaga keseimbangan antara profit dan keberlanjutan.
3. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) andalkan cadangan nikel Sulawesi

PT Central Omega Resources Tbk mulai fokus di bidang pertambangan nikel sejak 2008 dan memulai ekspor pada 2011. Perusahaan ini mengelola tambang di Morowali (Sulawesi Tengah) dan Konawe Utara (Sulawesi Tenggara), dua wilayah yang dikenal memiliki cadangan nikel laterit melimpah. Dalam waktu singkat, mereka mampu meningkatkan kapasitas produksi hingga 3 juta ton per tahun.
Selain tambang, mereka juga bergerak di bidang pengolahan dan perdagangan hasil tambang. Kiprah perusahaan ini cukup signifikan dalam mendukung ekspor nikel mentah Indonesia.
4. PT Ifishdeco Tbk (IFSH) fokus pada tambang nikel mentah

Berbasis di Sulawesi Tenggara, PT Ifishdeco Tbk bergerak di sektor eksplorasi, pengembangan, dan penjualan nikel mentah. Perusahaan ini telah membangun reputasi sebagai produsen nikel yang efisien dan kompetitif.
Perusahaan tetap mempertahankan operasionalnya meski mencatatkan penurunan kinerja pada 2023, dengan memperbaiki efisiensi produksi. Wilayah tambangnya yang strategis menjadikan distribusi hasil tambang lebih terjangkau dan cepat.
5. PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) bertransformasi ke sektor nikel

Dikenal sebagai perusahaan batu bara, PT Resource Alam Indonesia Tbk mulai melakukan ekspansi ke sektor nikel pada 2023. Mereka mengincar wilayah Sulawesi Tenggara sebagai lokasi pengembangan tambang baru. Target awalnya adalah memproduksi 600 ribu ton nikel per tahun.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi untuk mengikuti tren transisi energi bersih. KKGI tetap menjalankan produksi batu bara, namun kini menjadikan nikel sebagai fokus pertumbuhan baru. Transformasi ini mencerminkan respons adaptif terhadap perubahan pasar global.
6. PT Bintang Delapan Mineral jadi tulang punggung kawasan IMIP

PT Bintang Delapan Mineral merupakan pemain besar di kawasan Morowali, Sulawesi Tengah. Bersama mitra asal Tiongkok, Tsingshan Group, perusahaan ini membentuk Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), kawasan industri nikel terbesar di Indonesia. Kawasan ini menjadi pusat produksi stainless steel dan baterai kendaraan listrik.
Keberadaan smelter di IMIP memungkinkan nikel diolah langsung di dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah. PT Bintang Delapan Mineral memegang peran penting dalam hilirisasi industri nikel dan mendukung kebijakan pemerintah terkait larangan ekspor bijih nikel.
7. PT Timah Tbk kembangkan bisnis ke sektor logam dasar lainnya

PT Timah Tbk selama ini dikenal sebagai produsen timah terbesar di Indonesia. Namun, perusahaan ini juga mulai menjajaki sektor pertambangan nikel sebagai bagian dari strategi ekspansi. Langkah ini diambil untuk memperluas portofolio produk dan mengurangi ketergantungan pada satu jenis logam.
Keterlibatan mereka di sektor nikel menambah daya saing dan potensi pertumbuhan jangka panjang. Perusahaan ini kini menjadi salah satu entitas multilogam paling kuat di Indonesia.
Perusahaan-perusahaan tambang nikel di atas menjadi garda depan Indonesia dalam menyuplai logam penting untuk masa depan. Dengan cadangan alam yang melimpah dan strategi hilirisasi yang agresif, Indonesia kian kokoh sebagai kekuatan global di industri nikel. Tak hanya memperkuat ekonomi nasional, mereka juga membawa Indonesia menuju era energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.