Bos Baru Antam Pastikan Patuhi Pemerintah soal PT Gag Nikel

- Antam menunggu arahan pemerintah terkait PT Gag Nikel
- Isu PT Gag Nikel tidak berpengaruh banyak kepada bisnis Antam
- Operasional tambang PT Gag Nikel belum akan dibuka kembali dalam waktu dekat
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, Achmad Ardianto angkat suara perihal pertambangan nikel yang menyeret PT Gag Nikel di Raja Ampat, Papua.
Pria yang karib disapa Didi itu mengatakan, Antam selaku pemegang saham sepenuhnya PT Gag Nikel akan patuh dengan apa yang dikatakan pemerintah.
"PT Gag Nikel kita kan memang sudah lama ya. Kita melakukan eksplorasi kemudian kita melakukan operasi di situ. Dengan adanya isu yang kemarin berkembang, tentunya kita sebagai BUMN akan selalu mengikuti apa yang pemerintah perintahkan dan kita juga sudah dengar bersama ya kemarin bahwa ada beberapa perusahaan, termasuk dalamnya ada PT Gag yang tentunya akan melalui evaluasi," tutur Didi kepada awak media usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (12/6/2025).
1. Antam tunggu arahan pemerintah selanjutnya

Adapun terkait kegiatan operasional PT Gag Nikel saat ini, Didi memastikan akan menunggu arahan dari pemerintah. Antam tidak ingin PT Gag Nikel gegabah dalam menjalankan operasionalnya.
"Bagi kita tentu saja kepentingan masyarakat dan pemerintah, negara itu jauh lebih penting gitu ya. Apabila pemerintah mengatakan, walaupun pemerintah sudah mengatakan bahwa tidak ada hal-hal yang fatal yang dilakukan oleh PT Gag, hanya ada hal-hal minor yang perlu diperbaiki, nah itu kita perbaiki," ujar Didi.
2. Isu yang menimpa PT Gag Nikel tidak berpengaruh banyak kepada bisnis Antam

Selain itu, Didi memastikan, isu yang menimpat PT Gag Nikel tidak berpengaruh signifikan terhadap bisnis Antam. Hal itu lantaran kontribusi pendapatan dan penjualan Antam terbesar masih datang dari komoditas emas, bukan nikel.
"Gak ada, sejujurnya gak ada. Revenue Antam kan hampir 70 persen dari emas. Jadi biji nikel itu memang masih kecil, (PT Gag Nikel) di bawah 10 persen karena kita kan selain itu ada operasi di Malut, operasi di Tayan untuk bauksit, operasi nikel di Kolaka maupun Konawe Utara," beber Didi.
3. Operasional tambang PT Gag Nikel belum akan dibuka kembali dalam waktu dekat

Sebelumnya diberitakan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menegaskan, operasional tambang PT Gag Nikel di Raja Ampat belum akan dibuka kembali dalam waktu dekat.
Pemerintah saat ini menghentikan sementara operasional tambang PT Gag Nikel di Pulau Gag, Raja Ampat sambil menunggu hasil evaluasi dan audit lingkungan yang sedang dilakukan.
"Ya Gag Nikel itu nantilah. Kita evaluasi dulu. Jangan cepat-cepat (dibuka operasionalnya) ya," kata Bahlil saat ditemui di Kilang LNG Tangguh, Papua Barat, Rabu (11/6).
Bahlil menjelaskan, meski PT Gag Nikel telah memenuhi standar operasional yang berlaku, pemerintah tetap akan memberlakukan pengawasan yang lebih ketat sebelum mengizinkan kegiatan tambang dilanjutkan.
"Kan saya bilang akan melakukan pengawasan ketat. Pengawasan ketat itu syaratnya diperketat. Karena syaratnya diperketat maka waktunya juga membutuhkan waktu untuk diperketat," ujarnya.