Kurangnya pasokan pada akhirnya akan menyebabkan harga minyak menjadi lebih tinggi.
Analis pasar di XS.com Rania Gule mengatakan, jika Iran ikut berperang di Gaza, hal itu akan mengganggu rantai pasokan minyak secara signifikan. Itu karena Iran salah satu produsen minyak terbesar ketiga di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
"Keterlibatan langsung mereka dalam perang akan menyebabkan pergerakan signifikan di pasar minyak dan berdampak positif pada harga minyak," ucapnya.
Adapun produksi minyak Iran diperkirakan sekitar 3 juta barel per hari.
CEO di Infrastructure Capital Advisors, Jay Hatfield menyampaikan, perubahan 1 juta barel dalam persamaan penawaran-permintaan menyebabkan pergerakan harga sebesar 5 dolar AS untuk menyeimbangkan pasar.
"Akibatnya jika seluruh produksi Iran terganggu, mungkin akan terjadi kenaikan harga minyak sebesar 15 dolar AS (per) barel," kata dia.
Hatfield memperkirakan serangan Iran dapat meningkatkan premi risiko sebesar 5 - 10 dolar AS per barel, sehingga menyebabkan harga minyak untuk sementara mencapai 100 dolar AS per barel.