Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Balas Serangan Iran, Rupiah Keok ke Rp16.260 per Dolar AS

ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Rupiah melemah 81 poin atau 0,5 persen ke Rp16.260 per dolar AS pada penutupan perdagangan.
  • Penguatan dolar AS didorong oleh eskalasi konflik Iran dengan Israel dan keputusan Bank Sentral AS yang belum berencana menurunkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR).

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan, Jumat (19/4/2024). Mengutip Bloomberg, kurs rupiah ditutup melemah 81 poin atau 0,5 persen ke Rp16.260 per dolar AS sore ini.

Meski melemah, namun posisi sore ini lebih baik dari pembukaan pagi tadi. Pada pembukaan perdagangan pagi tadi, kurs rupiah dibuka pada level Rp16.279 per dolar AS.

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah menyentuh Rp16.280 per dolar AS.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kurs rupiah pada penutupan pada Kamis, (18/4) kemarin di level RpRp16.177 per dolar AS. Data JISDOR BI menunjukkan rupiah mengalami pelemahan pada sore ini dibandingkan kemarin.

2. Serangan balasan Israel guncang pasar

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan dolar AS didorong oleh eskalasi konflik Iran dengan Israel, setelah Israel meluncurkan serangan balasan ke Iran pada dini hari waktu setempat.

Para pelaku pasar pun beramai-ramai mengamankan dananya ke instrumen berisiko rendah, yakni dolar AS.

“Eskalasi Iran-Israel menjadi fokus setelah laporan ledakan di seluruh Iran. Berbagai laporan media, termasuk dari kantor berita Iran, menunjukkan ledakan di beberapa wilayah Iran, Suriah dan Irak,” kata Ibrahim dalam keterangan resmi.

Ditambah lagi dengan keputusan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) yang belum berencana menurunkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR).

“Dolar menguat pada hari Kamis karena beragam data AS tidak banyak menggoyahkan pandangan bahwa perekonomian masih dalam kondisi yang kuat, menunjukkan Federal Reserve kemungkinan akan menunda penurunan suku bunga pertamanya sejak tahun 2020 hingga akhir tahun ini,” tutur Ibrahim.

3. Rupiah berpotensi menguat pekan depan

Meski begitu, Ibrahim menyoroti rupiah sempat menguat 110 poin pada perdagangan hari ini. Oleh sebab itu, dia melihat ada potensi rupiah menguat pekan depan.

“Untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang  Rp16.210-16.300,” ujar Ibrahim.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us