KAI Siapkan 4,96 Juta Tempat Duduk untuk Angkutan Nataru 2025/2026

- Kapasitas angkut KAI selama Masa Angkutan Nataru 2025/2026 meningkat secara signifikan, termasuk peningkatan kapasitas angkut kereta jarak jauh, commuter line, kereta bandara, dan kereta wisata.
- KAI menyelenggarakan program motis dan memberikan diskon harga tiket sebesar 30 persen untuk perjalanan kelas ekonomi komersial sebagai dukungan terhadap program pemerintah.
- KAI melakukan penguatan keandalan sarana dan prasarana dengan melakukan ramp check, pemeriksaan jalur, aktivasi posko terpadu Nataru, penempatan lokomotif dan kereta pembangkit di lokasi strategis, serta pemasangan rel baru.
Jakarta, IDN Times - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menetapkan Masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026) selama 18 hari sejak 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin mengungkapkan, ada peningkatan kapasitas angkut dan frekuensi perjalanan dalam Masa Angkutan Nataru 2025/2026 dibandingkan tahun lalu.
"Kapasitas angkutnya dibanding dengan tahun lalu itu naik 8,9 persen menjadi 49,6 juta tempat duduk dan frekuensi perjalanannya Itu naik 2,6 persen menjadi 40.493 perjalanan," ujar Bobby dalam konferensi pers di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (25/11/2025).
Selain itu, guna mengantisipasi tingginya permintaan, KAI juga menambah 54 perjalanan KA Antarkota per hari sebagai opsi tambahan bagi pelanggan.
1. Rincian kapasitas angkut KAI selama Masa Angkutan Nataru 2025/2026

Bobby memerinci, kapasitas angkut Kereta Jarak Jauh (KJJ) meningkat 3 persen menjadi 3,5 juta tempat duduk. Kemudian, Commuter Line atau KRL sebanyak 40,6 juta tempat duduk atau naik 10 persen dibandingkan Masa Angkutan Nataru tahun lalu.
Selain itu, kapasitas angkut kereta bandara mencapai 487 ribu tempat duduk dan kereta wisata mendapatkan peningkatan kapasitas angkut hingga 179 persen menjadi 20.736 tempat duduk dibandingkan tahun lalu yang hanya 7.400 tempat duduk.
"Di LRT Sumsel ini flat sebanyak 585 ribu tempat duduk dan LRT Jabodebek itu naik 7,7 persen menjadi 4,4 juta tempat duduk," kata Bobby.
Sementara itu, peningkatan frekuensi perjalanan pada KJJ sebesar 8,6 persen menjadi 7.982 KA, Commuter Line naik 0,06 persen menjadi 23.061 KA, kereta bandara ada 1.692 KA, LRT Sumsel sebanyak 1.764 KA, dan LRT Jabodebek naik 7,1 persen menjadi 5.994 KA.
2. Program motis dan diskon 30 persen

Bobby menjelaskan, dukungan terhadap program pemerintah juga menjadi bagian dari kesiapan KAI. Bersama Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) Kemenhub, KAI kembali menyelenggarakan Angkutan Motor Gratis (Motis) dengan kapasitas 5.568 unit motor dan 12.720 penumpang.
Program ini berjalan pada 23–30 Desember 2025 dan 2–5 Januari 2026, dengan pendaftaran dibuka 1 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 di 14 stasiun yang telah ditetapkan.
"Lokasinya itu ada 14 stasiun Jakarta Gudang, Tangerang, Bekasi, Depok Baru, Cireben, Rujakan, Tegal, Pekalongan, Semarang Tawang, Purwokerto, Kebumen, Kutuarjo, Lempuyangan, dan Purwosari," ujar Bobby.
Selain itu, KAI menyediakan diskon harga tiket 30 persen untuk perjalanan kelas Ekonomi Komersial, dengan kuota mencapai 1.509.080 pelanggan untuk 156 KA reguler dan 26 KA tambahan.
"Ini sangat mempunyai impact ekonomi yang sangat tinggi sekali. Kita memperlancar mobilisasi penumpang dengan berbiaya murah dan kita menyediakan tempat duduk yang cukup banyak," kata Bobby.
3. Penguatan keandalan sarana dan prasarana

Bobby menerangkan, KAI menyiapkan rangkaian penguatan teknis dan operasional secara komprehensif. Ramp check bersama DJKA dilakukan di seluruh wilayah operasi, termasuk pemeriksaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) pada sarana dan stasiun.
Pemeriksaan jalur melalui Kereta Inspeksi dilakukan pada 2–4 Desember 2025 untuk memastikan kesiapan rel dan seluruh komponen prasarana sebelum masa puncak perjalanan.
"Posko Terpadu Nataru kembali diaktifkan untuk memantau kondisi operasional secara real time. KAI juga menempatkan 19 lokomotif, 17 kereta pembangkit, dan 3 crane di lokasi strategis sebagai langkah antisipasi gangguan," kata Bobby
Selain itu, untuk mendukung kelancaran operasional, KAI mengerahkan 2.483 petugas tambahan yang mencakup pemeriksa jalur, penjaga perlintasan, petugas keamanan, layanan pelanggan, dan kebersihan. Penguatan infrastruktur dilakukan melalui pemasangan 84.525 meter rel baru yang turut meningkatkan kualitas dan kestabilan perjalanan.

















