Kaleidoskop 2024: Rentetan Insiden di Smelter Tambang Sepanjang Tahun

18 Des 2024, 22:32 WIB

Bagian pabrik PT ITSS di kawasan IMIP Morowali, Sulawesi Tengah, setelah tungku smelter No. 41 terbakar, Minggu pagi (24/12/2023). (Dok. IMIP)

Jakarta, IDN Times - Sepanjang 2024, industri smelter atau fasilitas peleburan komoditas tambang di Indonesia terus menjadi sorotan akibat serangkaian insiden yang mengancam keselamatan kerja.

Smelter adalah fasilitas atau pabrik yang digunakan untuk memproses dan memurnikan mineral mentah menjadi logam yang lebih murni dan siap untuk digunakan dalam berbagai industri.

Proses di smelter melibatkan pemisahan logam dari bijih tambang melalui metode peleburan (smelting), yaitu dengan memanaskan material mentah pada suhu tinggi hingga mencapai titik leleh.

Rentetan insiden yang terjadi menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan ketat di tengah ambisi hilirisasi tambang nasional. Berikut daftar insiden di smelter sepanjang 2024!

1. Semburan uap panas di smelter PT ITSS, Morowali

Pabrik smelter nikel di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mengalami kebakaran hebat, Rabu (11/10/2023). Foto istimewa

Pada 13 Juni 2024, terjadi insiden di smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang berlokasi di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah. Insiden terjadi sekitar pukul 22.00 WITA dan melibatkan semburan uap panas saat proses pembersihan terak baja di lantai pabrik.

Menurut Manager Media Relations PT IMIP, Dedy Kurniawan, insiden terjadi ketika sejumlah karyawan melakukan pembersihan lantai pabrik dari ceceran terak baja. Untuk mempermudah proses pembersihan, dilakukan pemotongan terak baja tersebut.

Setelah dipotong, salah seorang karyawan menyiram air pada terak baja yang baru saja dipotong dengan maksud mempercepat proses pendinginan. Akibatnya, terjadi semburan uap panas yang mengenai dua orang karyawan.

"Kami tegaskan bahwa itu terjadi bukan karena ledakan, melainkan semburan uap panas ketika karyawan melakukan pembersihan terak baja yang terdapat di lantai pabrik,” ucap dia.

Dua karyawan mengalami luka akibat terkena semburan uap panas. Pihak IMIP pun melakukan investigasi kecelakaan kerja di lokasi kejadian untuk memastikan penyebab pasti dan mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.

2. Ledakan di smelter PT Dexin Steel Indonesia, Morowali

ilustrasi smelter (pexels.com/@loic-manegarium)

Pada 25 Oktober 2024, terjadi kebakaran di Departemen Stainless Steel PT Dexin Steel Indonesia (DSI) yang berlokasi di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kecamatan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah. Insiden mengakibatkan satu pekerja tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka.

Menurut Kapolres Morowali, AKBP Suprianto, kebakaran diduga dipicu oleh letupan di sumur pembuangan limbah perusahaan DSI. Letupan tersebut menyebabkan kebakaran yang menjalar ke crane yang dioperasikan oleh korban.

"Habis letupan terjadi kebakaran, 1 orang meninggal dia operator crane-nya, 2 (rekannya) luka ringan, yang luka ringan yang menolong," kata Suprianto saat dihubungi IDN Times.

Head Media Relations PT IMIP, Dedi Kurniawan menyatakan perusahaan akan memberikan santunan kepada keluarga korban dan menanggung seluruh biaya pemakaman.

"Selain dari BPJS, perusahaan juga menanggung seluruh biaya termasuk penguburan jenazah," tuturnya.

3. Kebakaran di fasilitas smelter Freeport, Gresik

Kebakaran di pabrik asam sulfat Smelter PT Freeport Indonesia. Dok. Istimewa.

Pada 14 Oktober 2024, terjadi kebakaran di pabrik asam sulfat milik PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 17.45 WIB dan berhasil dikendalikan pada malam harinya.

Manajemen Freeport Indonesia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut dan seluruh karyawan dipastikan aman. Tim tanggap darurat PTFI bergerak cepat dalam menangani situasi tersebut, dengan dukungan dari pihak terkait.

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas menyatakan fasilitas yang terbakar merupakan komponen penting dalam operasional smelter, yaitu Fasilitas Pemisahan Gas Bersih atau Gas Cleaning Plant. Fasilitas itu berfungsi membersihkan gas buang dari zat berbahaya seperti sulfur dioksida (SO₂), sehingga udara yang dilepaskan bebas dari kontaminasi.

"Secara umum, fasilitas pemisahan gas bersih ini berperan penting untuk operasional yang ramah lingkungan," kata Tony.

Saat ini, PTFI sedang melakukan evaluasi menyeluruh untuk menilai dampak kerusakan dan penyebab utama kejadian, serta dampaknya terhadap rencana peningkatan kapasitas operasi smelter. Perusahaan berkomitmen untuk memastikan insiden serupa tidak terulang.