Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Smelter Terbakar, Bos Freeport Ungkap Kebutuhan Ekspor Konsentrat

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • PT Freeport Indonesia (PTFI) mengalami kebakaran di smelter Gresik, Jawa Timur, memaksa operasional dihentikan sementara.
  • Perkiraan awal pemulihan smelter dalam waktu 6 bulan, diharapkan beroperasi penuh pada pertengahan 2025.
  • Perusahaan sedang menghitung kebutuhan kuota ekspor konsentrat tembaga di 2025, pemerintah perlu hati-hati dalam menangani permintaan PTFI.

Jakarta, IDN Times - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas mengungkapkan insiden kebakaran di smelter perusahaan di Gresik, Jawa Timur, telah memaksa operasional fasilitas tersebut dihentikan sementara.

Smelter tersebut adalah fasilitas pemurnian mineral, khususnya tembaga, yang berfungsi untuk mengolah konsentrat tembaga menjadi produk yang lebih bernilai tambah.

Dalam situasi saat ini, PTFI membutuhkan fleksibilitas dari pemerintah untuk melanjutkan ekspor konsentrat tembaga selama 2025. Sementara ini, izin ekspor konsentrat tembaga PTFI berlaku hingga 31 Desember 2024.

"Kan smelternya terjadi kecelakaan, kebakaran, sehingga memang harus berhenti dulu dan kita harus perbaiki dulu itu sehingga memang diperlukan fleksibilitas untuk bisa ekspor di tahun 2025 sampai dengan smelter itu beroperasi kembali," kata dia ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

1. Smelter diperkirakan pulih dalam waktu enam bulan

Kebakaran di pabrik asam sulfat Smelter PT Freeport Indonesia. Dok. Istimewa.

Pihaknya masih menghitung estimasi waktu untuk memulihkan operasional smelter pasca kebakaran yang terjadi di fasilitas mereka. Berdasarkan perkiraan awal, smelter tersebut dapat kembali beroperasi penuh dalam waktu sekitar enam bulan.

Tony berharap proses pemulihan dapat selesai sesuai jadwal sehingga smelter dapat berfungsi sepenuhnya pada pertengahan 2025. Namun, kalkulasi lebih rinci masih terus dilakukan.

"Ini kita lagi menghitung, tapi mungkin diperkirakan mungkin sekitar enam bulan lah," ujarnya.

2. Sebagian tembaga akan dimurnikan di PT Smelting

Smelter Tembaga Manyar Gresik PT Freeport Indonesia (PTFI). (dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Dia menyatakan perusahaan sedang melakukan perhitungan mengenai kebutuhan kuota ekspor konsentrat tembaga di 2025. Itu mempertimbangkan kapasitas pemurnian PT Smelting di Gresik yang mencapai 1,3 juta ton per tahun.

PT Smelting adalah pabrik peleburan dan pemurnian tembaga yang didirikan melalui kerja sama antara PT Freeport Indonesia dan konsorsium Jepang yang dipimpin oleh Mitsubishi Materials Corporation.

"Sebagiannya dimurnikan di PT Smelting, 1,3 juta ton. Kita masih ajukan ke pemerintah," tambah Tony.

3. Pemerintah tak buru-buru setujui permintaan ekspor

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia di kediamannya, Duren Tiga Barat, Pancoran, Jakarta, Rabu (27/11/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Pemerintah akan berhati-hati dalam menangani permintaan PTFI terkait izin ekspor konsentrat tembaga. Pemerintah perlu memastikan durasi dan kepastian penyelesaian masalah yang tengah dihadapi Freeport.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia sebelumnya mengingatkan agar kendala yang dihadapi Freeport tidak dijadikan alasan untuk terus mengekspor bahan mentah.

"Saya bilang tunggu dulu, harus kita bicara jelas "berapa lama ini kerjanya?". Jangan sampai ini dianggap nanti Freeport jadikan ini alasan untuk ekspor raw material terus karena untung dari pada smelter tidak terlalu banyak," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us