Kantor Pusat Pertamina Bakal Pindah ke IKN Tahun 2026

Saat ini, kantor pusat Pertamina berlokasi di Jalan Medan Merdeka Timur nomor 11-13, Gambir, Jakarta Pusat. Meski kantor pusat direncanakan pindah ke IKN, Ahok memastikan kantor di Jakarta akan tetap dipertahankan menjadi kantor perwakilan. Sebab, asetnya dimiliki Pertamina sendiri, alias bukan sewa.

"Tapi tetap kantor perwakilan ada. Karena kantornya punya kita sendiri kan," ujar Ahok.

Saat ini, sejumlah anak usaha atau subholding Pertamina, sampai anak usaha subholding menyewa perkantoran di bilangan Jakarta. Salah satunya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), yang letak kantor pusatnya ada di Jalan Dr. Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan.

Ahok mengatakan, biaya sewa kantor anak usaha atau anak subholding Pertamina mencapai lebih dari Rp300 miliar. Padahal, wilayah kerjanya sendiri ada di luar Jakarta. Seperti PHR, wilayah kerjanya Sumatra, yakni di Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jambi dan Sumatra Selatan.

Dia pun meminta subholding dan anak subholding Pertamina tak lagi menyewa kantor di Jakarta, dan pindah ke dekat wilayah kerjanya.

"Kita gak mau sewa kantor lah, itu saja logikanya. Ada rumah, rumahmu dibiarin, padahal kamu kerja dekat rumah kamu, lalu kamu sewa di tempat yang jauh dari tempat kerja, itu saja logikanya," ujar Ahok.

Permintaan itu dilontarkannya bukan tanpa alasan. Ahok mengatakan, penghematan yang sudah dilakukan Pertamina sebelumnya berhasil menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Oleh sebab itu, menurutnya penghematan masih bisa dilakukan dengan mengurangi penyewaan kantor mewah di Jakarta.

"Di dalam dunia yang tidak menentu sekarang ke depan, makanya pepatah kuno bilang apa? Pintar cari uang bagus, tapi lebih pintar lagi hemat uang kan? Kayak Pertamina, kenapa zaman COVID-19 bisa untung? Karena kita tiga tahun terakhir cost optimalisasinya 3,2 miliar dolar AS, ya Pertamina untung itu karena cost optimalisasi biaya sebetulnya," ujar Ahok.