Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan animo investor asing yang masuk ke Indonesia tidak menurun. Saat ini, sebanyak Rp700 triliun investasi siap antre masuk ke Indonesia. Hanya saja, investasi itu terkendala berbagai masalah domestik.

“Animo investor masuk ke negara kita tidak menurun. Sangat tinggi,” ujar Bahlil dalam keterangannya, Rabu (13/11).

1. Investor terkendala masalah perizinan hingga ketersediaan lahan

IDN Times/Arief Rahmat

Bahlil mengatakan, nilai investasi tersebut dalam bentuk investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI). Menurut Bahlil, FDI tersebut sudah di depan pintu. Namun, tidak bisa masuk dan berinvestasi ke dalam negeri.

"Sebab masalah-masalah sepele dan klasik, berputar-putar, izin-izin, rekomendasi, regulasi perpajakan, dan ketersediaan lahan,” ungkapnya.

2. Hambatan berinvestasi di Indonesia terlalu besar

Pexels.com/Rawpixel.com

Bahlil menambahkan, saat ini sebanyak 24 perusahaan siap berinvestasi sebesar Rp 700 triliun ke Indonesia. Perusahaan tersebut siap masuk ke berbagai sektor usaha. Hanya saja, investasi tersebut hanya berakhir pada level komitmen. Sebab, hambatan berinvestasi di Indonesia terlalu besar.

“Dengan rumitnya regulasi sektoral, berbelit-belit membuat banyak investor ini balik badan kembali ke negaranya masing-masing. Dia bertahun-tahun susah dapat selembar surat. Jangankan pengusaha luar, investor dalam negeri pun bisa lari,” kata Bahlil.

3. BKPM akan fokus membenahi persoalan domestik

IDN Times/Indiana Malia

Sebab itu, Bahlil mengatakan, BKPM akan fokus membenahi persoalan domestik.

“Promosi tetap jalan. Tetapi kita selesaikan yang antre masuk juga banyak. Ini saja belum bisa kita tangani. Kita akan benahi soal kewenangan perizinan sektoral, perpajakan, dan pengadaan lahan. Kita juga akan selesaikan masalah koordinasi di daerah,” ucap Bahlil.

Bahlil mengatakan, pihaknya tak ingin melihat investor yang dipersulit di berbagai lembaga atau di daerah. “Bila perlu sejak turun pesawat, investor sudah kita tenteng. Ada yang dampingi sampai jadi buat perusahaan di sini,” katanya.

Karena itu, kata Bahlil, dalam waktu dekat akan ada terobosan kebijakan baru guna mempercepat pelayanan kepada investor, selain akan dilayani oleh Satgas percepatan investasi BPKM.

Editorial Team