Kolaborasi BUMN-Startup, Erick Thohir Luncurkan BUMN Startup Day 2022

Erick menjabarkan, potensi ekonomi digital RI pada 2030 mencapai Rp4.800 triliun. Startup pun menjadi tulang punggung untuk bisa mencapai potensi tersebut.

Maka tak heran jika Erick mendorong BUMN untuk terus bertransformasi secara digital, termasuk berkolaborasi dengan startup.

"Transformasi yang kita dorong sekarang di BUMN, bagaimana digitalisasi menjadi sebuah keharusan. Kita mendorong bagaimana Telkom fokus untuk menjaga pembangunan infrastruktur, apakah data center, cloud, 5G dan lain-lain serta bagaimana Telkomsel kita dorong juga menjadi agregator untuk produk, konten lokal kita," beber dia.

Keterlibatan BUMN untuk meraih potensi ekonomi digital tersebut juga terlihat dari pembentukan lima venture capital atau perusahaan modal ventura yang tergabung dalam Merah Putih Fund.

"Ada lima venture capital yang sekarang sudah investasi di 136 startup, cukup? Tidak, karena yang namanya ekosistem kita harus makin bagus seperti yang saya bilang kita harus menang dalam perang ini karena ini tidak hanya sebuah pertandingan, tapi bagaimana kita menjadi sebuah negara yang mandiri," tutur Erick.

Sementara itu, Ketua Project Management Officer (PMO) Merah Putih Fund, Eddi Danusaputro menyampaikan ada lebih dari 100 startup yang ditargetkan ikut dalam rangkaian BUMN Startup Day 2022 akhir bulan depan.

Eddi menambahkan, BUMN Startup Day 2022 bakal jadi ajang pertemuan antara BUMN dan para startup dari berbagai sektor.

"Targetnya 150 startup yang tampil di BUMN Startup Day 2022. Nah, itu sebenarnya ajangnya mempertemukan startup dengan BUMN dari berbagai sektor seperti manufacturing, keuangan, telco dan sebagainya supaya siapa tahu ada sinergi, kolaborasi antara startup ini dengan para BUMN," ucap dia.

Kendati begitu, Eddi menerangkan bahwa BUMN atau lima perusahaan modal ventura BUMN tidak memiliki kewajiban untuk berinvestasi pada ajang BUMN Startup Day 2022.

"Tidak ada ada wajib investasi. Malah kalau menurut saya namanya juga ini acara seperti conference, pameran. Bagi kami para venture capital dan juga sebagai Merah Putih Fund ini sebenarnya ajang pengenalan dulu," kata Eddi.

Eddi menambahkan, penanaman modal ke startup jadi proses yang terlalu cepat mengingat banyak hal perlu diperhatikan sebelum investasi benar-benar dilakukan.

"Kalau langsung investasi begitu menurut saya agak terlalu cepat ya karena itu kan proses due diligence-nya agak lama ya. Kita kan harus lihat keuangannya, legalnya, proses due diligence butuh waktu lama, tidak bisa serta merta kami datang ke BUMN Startup Day langsung mengeluarkan check ya," bebernya.