5 Komitmen PT Vale Indonesia dalam Menjunjung HAM
PT Vale Indonesia merupakan salah satu perusahaan tambang nikel terkemuka di Indonesia. Selama beroperasi, perusahaan tersebut berkomitmen pada keberlanjutan lingkungan. Gak hanya itu saja, PT Vale Indonesia juga menjunjung tinggi prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia (HAM) dalam setiap aspek operasionalnya.
Langkah tersebut dilakukan melalui berbagai kebijakan dan program nyata yang selalu dilakukan hingga sekarang ini. Bahkan, selama tahun 2023, PT Vale Indonesia tidak pernah dihadapkan pada laporan terkait pelanggaran HAM.
Perusahaan yang mengusung prinsip #MenambangKebaikan ini, terus menunjukkan tanggung jawab sosialnya terhadap karyawan, masyarakat sekitar, hingga pemangku kepentingan. Ini dia komitmen PT Vale Indonesia dalam menjunjung HAM yang menjadi salah satu aspek penting yang diutamakan olehnya.
1. Pelatihan HAM Proyek Tanamalia
Komitmen yang pertama diwujudkan dengan pelatihan HAM pada tanggal 12 - 13 Desember 2023 dan diikuti oleh seluruh tim yang terlibat dalam Proyek Tanamalia di Blok Tanamalia, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur. Dalam pelatihan ini, PT Vale Indonesia menghadirkan tim AsM Law Office dan Komisioner HAM sebagai pemberi materi.
Seluruh tim proyek pun mendapatkan edukasi penuh sehingga bisa memahami HAM dan penanganannya. Pelatihan tersebut juga diikuti oleh tim pengamanan atau security, sehingga mereka mendapatkan pemahaman terkait cara menghadapi masyarakat serta dinamikanya termasuk terhadap aksi unjuk rasa.
Selain itu, PT Vale Indonesia juga membangun komunikasi dengan masyarakat terkait Proyek Tanamalia melalui kegiatan Sosialisasi Kegiatan Eksplorasi Pertambangan dan Posisi Hukum Pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) di Blok Tanamalia.
2. Pelatihan HAM Personel Satuan Pengamanan
Selain Proyek Tanamalia, PT Vale Indonesia juga memastikan personel satpam atau security memiliki pengetahuan dan pemahaman terkait HAM melalui sertifikasi pelatihan satpam dari Kepolisian Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan Kapolri Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa. Materi tentang hukum dan HAM menjadi bagian dari kurikulum pelatihan ini.
Jumlah anggota satpam sendiri ada 435 orang, yang terdiri dari karyawan PT Vale Indonesia dan kontraktor, serta pekerja alih daya yang disediakan Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) bersertifikat yang terdaftar pada Asosiasi BUJP Indonesia. Seluruh personel satpam pun telah memiliki sertifikat pelatihan satpam dari Kepolisian RI, dengan kualifikasi Gada Pratama dan Gada Madya.
3. Pengelolaan dampak sosial
Salah satu prioritas pengelolaan dampak sosial adalah kelompok masyarakat lokal, termasuk pula kelompok rentan. PT Vale Indonesia memahami bahwa pendekatan yang dilakukan kepada kelompok masyarakat lokal hingga akhir tahun 2023 belum dapat memuaskan semua pihak, namun tidak sampai menimbulkan perselisihan dengan perusahaan. Pihaknya pun terus meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan pemerintah daerah untuk mendapatkan masukan, arahan, serta bimbingan terkait harapan bersama untuk meningkatkan peluang bekerja dan berusaha bagi masyarakat lokal.
Perusahaan ini pun melanjutkan Program Pengembangan Pertanian dan Perikanan Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (P3SRLB) dalam pengelolaan dampak sosial terhadap kelompok masyarakat. Tercatat, selama ini kegiatan sosial PT Vale Indonesia yang telah dilakukan di antaranya adalah pendampingan teknis budidaya sayuran organik, pendampingan dan pengembangan tanaman berkhasiat obat, hingga pelatihan herbal dasar.
4. Pemberdayaan penyandang disabilitas
Salah satu kelompok rentan yang menjadi fokus PT Vale Indonesia adalah penyandang disabilitas. Pada tahun 2023, pihaknya telah melanjutkan dan mengembangkan beberapa program yang mendukung penyandang disabilitas di bidang kewirausahaan guna mencapai kemandirian.
Program yang dijalankan di antaranya Program Ayam Organik Woliko yang melibatkan 13 orang penyandang disabilitas di Desa Matompi, Kecamatan Towuti. PT Vale Indonesia memberikan pelatihan P3SRLB, pendampingan managemen kelembagaan dan bisnis proses, bantuan sarana dan prasarana peternakan ayam organik, serta budidaya sayuran organik. Total anggaran yang diberikan sebesar sekitar Rp150 juta.
5. Keberpihakan pada masyarakat adat
Satu dari tiga blok, yaitu Blok Sorowako yang menjadi wilayah operasi PT Vale Indonesia terdapat masyarakat lokal. Di sini merupakan penduduk asli yang diakui dan tercatat dalam perjanjian. Selama periode pelaporan, perusahaan tersebut tidak dihadapkan pada perselisihan dengan mereka dan tidak ada relokasi terhadap mereka sebagai akibat dari kegiatan operasi pertambangan.
PT Vale Indonesia pun terus membangun komunikasi dengan masyarakat lokal untuk mendapatkan solusi terbaik atas beberapa perbedaan yang masih menjadi catatan bersama. Seluruh masyarakat lokal juga tinggal, beraktivitas, dan bercocok tanam di dalam area operasional yang aktif.
Beberapa komitmen keberpihakan pada masyarakat adat pun diwujudkan, di antaranya seperti membangun hubungan berdasarkan kepercayaan, rasa hormat, dan memajukan hak-hak masyarakat adat atas budaya, warisan, dan cara hidup masyarakat adat. Selain itu, pihaknya juga memberi informasi kepada mereka serta komunitas tradisional tentang saluran masukan dan menanggapi masukan yang diterima dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam peraturan atau perjanjian.
PT Vale Indonesia menunjukkan bahwa operasional pertambangan yang berkelanjutan tidak hanya berkaitan dengan lingkungan. Tapi juga dengan penghormatan terhadap HAM. Dengan komitmen di atas, pihaknya terus mewujudkan kampanye #StartsWithMe guna mendorong keberlanjutan, keselamatan kerja, dan ketangguhan operasional.
