Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Komponen Perencanaan Usaha yang Wajib Dipelajari sebelum Mulai

ilustrasi menulis (pexels.com/Natalie B)

Jakarta, IDN Times - Dalam menyusun usaha dan manajemen bisnis, pengusaha perlu mengetahui pentingnya komponen perencanaan usaha. Dalam komponen ini terdapat beberapa elemen esensial yang perlu diperhatikan sebelum menjalani dan memproses prospek bisnis itu sendiri. 

Dengan memahami komponen perencanaan usaha, pebisnis akan lebih terbantu menjalankan bisnisnya. Maka itu, IDN Times merangkum 10 komponen perencanaan usaha yang wajib pebisnis tahu. 

1. Ringkasan skema dan deskripsi usaha

ilustrasi usaha jasa (Unsplash/Budka Damdinsuren)

Komponen perencanaan usaha yang pertama adalah salah satu bagian terpenting dari rencana usaha, yaitu ringkasan skema dan deskripsi usaha. Komponen ini berisi gambaran umum tentang skema usaha secara keseluruhan yang berfokus pada rencana usaha tersebut. 

Dalam ringkasan ini, kamu dapat memasukan visi dan misi organisasi, produk, serta layanan yang akan dijual ke konsumen. Selain itu, kamu juga bisa memasukan alasan dan tujuan yang menjadi dasar mengapa kamu membangun usaha tersebut 

Di sisi lain, pendeskripsian tentang hal tersebut juga harus diperhatikan. Pastikan deskripsi usaha yang dibuat harus jelas dan mudah dipahami. Kamu bisa menjabarkan konsep usaha, bentuk usaha, target pasar, produk yang ditawarkan beserta harganya, biaya operasional, sistem kerja usaha, dan lain sebagainya yang relevan. 

2. Deskripsi produk dan layanan

ilustrasi bisnis (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Komponen perencanaan usaha ini berguna untuk memperluas rincian produk dan layanan yang ditawarkan perusahaan. Kamu bisa menceritakan semua informasi yang relevan tentang produk dan layanan.

Kamu bisa mulai dengan deskripsi bagaimana kamu memproduksinya, berapa lama akan bertahan, kebutuhan apa yang akan dipenuhi, berapa biaya untuk membuatnya, dan pelayanan seperti apa yang akan diberikan. 

Tentunya, kamu juga harus memiliki produk yang berkualitas dan layanan yang membuat banyak konsumen puas, maka bisa dipastikan konsumen bisa lebih loyal dan setia.Pertahankan semua kualitasnya hingga kamu bisa tetap dipercaya oleh konsumen.

3. Sistem manajerial dan organisasi serta rencana keuangan di dalamnya

ilustrasi bisnis (Pixabay.com)

Dalam hal ini, manajemen bisnis dan strategi organisasi bisa dijelaskan lebih mendetail. Kamu dapat memperkenalkan para pemimpin perusahaan dengan tanggung jawabnya dalam usaha tersebut. Selain itu, struktur hukum perusahaan juga dapat dimasukan

Di lain hal, dalam manajemennya juga harus dijelaskan rencana keuangan yang mencakup penjelasan rinci tentang asumsi utama yang digunakan dalam membangun model rencana bisnis, analisis sensitivitas pada pendapatan utama dan variabel biaya, dan deskripsi penilaian yang sebanding untuk perusahaan yang ada dengan model bisnis serupa.

Salah satu tujuan utama dari komponen perencanaan bisnis ini adalah untuk menentukan jumlah modal yang dibutuhkan perusahaan. Kamu bisa menghitungnya dari peralatan, modal kerja, biaya tenaga kerja, biaya asuransi, dan lainnya. Kamu dapat memasukkannya dalam laporan proyeksi pendapatan, laporan neraca, dan laporan arus kas.

4. Analisis pasar

Ilustrasi marketing (Pixabay.com/wynpnt)

Hal berikutnya yang termasuk dalam komponen perencanaan usaha adalah analisis pasar. Ketika seseorang membangun sebuah usaha, tentunya target pasar sudah harus ditentukan sedari awal. Untuk mendapat target pasar tersebut, kamu bisa melakukan analisis pasar. 

Adapun beberapa faktor yang dapat menentukan target pasar adalah, lokasi pasar sasaran secara geografis dan kondisi demografi, masalah utama yang menjadi fokus target pasar, seperti hal apa yang dibutuhkan dari target pasar dan bagaimana produk atau layanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu, platform media sosial dan lokasi fisik tertentu yang biasanya target pasar sambangi. 

5. Analisis terhadap kompetitor

Ilustrasi dua orang pebisnis sedang melakukan riset kompetitor (Shutterstock/ASDF_MEDIA)

Dengan melakukan analisis terhadap pesaing atau kompetitor, kamu dapat menciptakan suatu strategi yang tepat untuk bisnis. Kamu bisa melakukan analisis serta pengamatan mendalam sehingga bisa mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing.

6. Mempunyai strategi pemasaran

ilustrasi digital marketing (pixabay.com/PhotoMIX-Company)

Setelah melakukan berbagai analisis, kamu bisa memulai untuk menyusun strategi pemasaran untuk usahamu. Bagian terakhir dari komponen perencanaan usaha ini berisi bagaimana usaha kamu membangun strategi pemasaran agar produk dapat terjual secara optimal.

Kamu dapat menentukan strategi pemasaran dengan mempertimbangkan beberapa hal yang sekiranya cocok dengan target pasar yang dituju. Dengan demikian, usaha kamu akan memiliki potensi untuk mendapatkan kesuksesan di pasaran.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Hana Adi Perdana
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us