Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KSAL Minta Utang Rp5,4 T BBM Kapal Perang Diputihkan, Bahlil: Kita Cek

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengunjungi Onshoer Receiving Facilities PT Eni Indonesia, Senipah, Kukar, Kaltim, Rabu (30/4/2025). (IDN Times/Hilmansyah)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengunjungi Onshoer Receiving Facilities PT Eni Indonesia, Senipah, Kukar, Kaltim, Rabu (30/4/2025). (IDN Times/Hilmansyah)
Intinya sih...
  • Utang BBM TNI AL ke Pertamina mencapai Rp5,45 triliun.
  • Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia meminta timnya untuk memeriksa utang tersebut.
  • Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhammad Ali berharap tunggakan itu bisa diputihkan PT Pertamina.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia buka suara soal permintaan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhammad Ali agar utang bahan bakar minyak (BBM) untuk operasional TNI AL diputihkan. Adapun utang BBM operasional TNI AL terhadap Pertamina mencapai Rp5,45 triliun.

Bahlil mengatakan, utang BBM itu ditunggak TNI AL kepada PT Pertamina (Persero). Dia telah meminta timnya untuk memeriksa utang tersebut.

“Saya lagi minta tim untuk ngecek. Karena tagihan itu kan utangnya ke Pertamina kalau gak salah, nanti kita cek,” kata Bahlil usai menghadiri Halal Bi Halal AMPI di Jakarta Selatan, Kamis (1/5/2025).

1. Bahlil akan kaji ketentuan anggaran BBM untuk TNI

Staf khusus KSAL, Laksamana Muda TNI Retiono Kunto (kiri) menandatangani berita acara pemotongan baja pertama kapal cepat rudal buatan Turki pada Oktober 2024. (Dokumentasi TNI AL)
Staf khusus KSAL, Laksamana Muda TNI Retiono Kunto (kiri) menandatangani berita acara pemotongan baja pertama kapal cepat rudal buatan Turki pada Oktober 2024. (Dokumentasi TNI AL)

Persoalan utang itu akan berkaitan dengan ketentuan anggaran BBM untuk operasional TNI. Menurut Bahlil, pihaknya perlu mengkaji terlebih dahulu.

“Tim lagi mengkajinya ya,” ucap Bahlil.

2. TNI AL harus bayar utang Rp5,45 triliun

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhammad Ali ketika rapat dengan komisi I DPR. (Tangkapan layar YouTube Komisi I DPR)
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhammad Ali ketika rapat dengan komisi I DPR. (Tangkapan layar YouTube Komisi I DPR)

Sebelumnya, Ali mengatakan tunggakan BBM hingga Rp5,45 triliun dapat menggangu kegiatan operasional TNI AL. 

"Untuk bahan bakar memang ini kalau kita berpikir masih sangat terbatas. Kemarin, ada tunggakan untuk bahan bakar Rp2,25 triliun. Saat ini kita sudah dikenakan harus membayar utang lagi Rp3,2 triliun. Itu sebenarnya tunggakan," ujar Ali di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025). 

Dia berharap tunggakan itu bisa diputihkan PT Pertamina, dan kebijakan pembelian bahan bakar dapat diatur Kementerian Pertahanan. "Harapannya sebenarnya ini bisa ditiadakan untuk masalah bahan bakar, diputihkan," kata Ali.

3. TNI AL minta diberikan subsidi untuk penggunaan BBM

KSAL Laksamana Muhammad Ali memberikan pembekalan kepada ABK dan personel KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367 sebelum berangkat ke Lebanon. (Dokumentasi TNI AL)
KSAL Laksamana Muhammad Ali memberikan pembekalan kepada ABK dan personel KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367 sebelum berangkat ke Lebanon. (Dokumentasi TNI AL)

Ali menjelaskan harga bahan bakar yang diberlakukan bagi TNI AL adalah harga yang diterapkan bagi industri. Dia pun berharap harga bahan bakar untuk TNI AL dapat dialihkan menjadi subsidi. Sebab, kebijakan serupa sudah diberlakukan untuk Polri. 

Di sisi lain, Ali menyebut penggunaan bahan bakar memang penting bagi TNI AL. Sebab, bahan bakar dimanfaatkan untuk kapal-kapal yang ada agar tetap dalam kondisi baik. 

"Memang yang menggunakan bahan bakar terbesar pasti AL karena kapal kita ini meski tidak bergerak atau diam, tapi (mesin) dieselnya tetap hidup. Karena butuh untuk menghidupkan air conditioner (AC), karena kalau AC dimatikan maka peralatan elektronik akan rusak di dalamnya, itu bahayanya," ujar Ali. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Vadhia Lidyana
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us