Kunci Sukses Ridwan Kamil Majukan Ekonomi Jawa Barat

Jawa Barat menjadi magnet bagi investor untuk datang dan membuka berbagai jenis lapangan usaha. Kondisi ini membuat nilai investasi di Jabar selalu tinggi. Bahkan, seperti yang disampaikan sebelumnya, provinsi ini memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jawa.

"Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat sepanjang tahun 2022 sudah dirilis oleh BPS dan Jabar tertinggi se-Pulau Jawa. Tumbuh 5,45 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional dan provinsi-provinsi lainnya," kata Ridwan Kamil dikutip dari JabarProv.go.id.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini juga menjelaskan bahwa kondisi pembangunan di Jawa Barat sarat akan prestasi. Hal ini dibuktikan dengan kondisi ekonomi yang baik, penurunan angka kemiskinan, penurunan tengkes (stunting) hingga nilai investasi yang tinggi.

"Ini artinya keyakinan investor lokal, regional, ataupun nasional, kepada Jawa Barat sangat tinggi hampir setara dengan investasi asing," jelas Kang Emil.

Masih mengutip laman yang sama, Ridwan Kamil juga mengatakan bahwa proyek-proyek strategis di Jabar mampu memajukan perekonomian. Hal ini ditunjukkan dalam penandatanganan 17 proyek dari enam kluster yang disepakati kerja samanya. Menurutnya hal Ini menandakan kebangkitan dan kemajuan ekonomi Jabar.

"Hal ini menandakan kebangkitan dan kemajuan ekonomi Jawa Barat di tahun 2023," ujarnya.

Kang Emil pun berharap PT Jasa Sarana sebagai wajah dari BUMD infrastruktur segera mengakselerasi pembangunan jalan, digital, rumah sakit, transportasi, kawasan, dan lainnya. Dengan begitu, prestasi Jabar akan terus baik ke depannya seperti yang diharapkan.

Ridwan Kamil selalu mengingatkan bupati/wali kota untuk menjaga inflasi daerah masing-masing. Dengan begini daya beli masyarakat terutama produksi dalam negeri tetap terkendali dan perekonomian berjalan baik. Selain itu, Kang Emil juga mendorong agar masyarakat membeli produk-produk dalam negeri.

"Belanjalah produk-produk lokal," ujar Ridwan Kamil dikutip dari laman JabarProv.go.id.

Selain itu, Pemdaprov Jabar fokus dalam memaksimalkan akses digital. Jadi pelayanan publik bisa optimal dan masyarakat tetap produktif. Lalu juga mengantisipasi kenaikan harga dengan pemanfaatan lahan kosong. Jadi bisa menjaga ketersediaan produksi agar masyarakat tidak langsung membeli ke provinsi lain, apalagi impor.

"Kalau produksinya aman, harga tetap naik, berarti sistem dagangnya, tadi sudah disepakati, akan dirilis daerah mana yang surplus, komoditas apa, daerah mana yang defisit," jelas Ridwan Kamil.

"Sehingga yang defisit jangan beli dulu ke provinsi lain. Cukup ke teman bupati atau wali kota yang surplus. Jadi urutannya jangan langsung dikit-dikit impor, ya,” lanjutnya.

Ridwan Kamil optimis terbitnya Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 akan membuat lompatan ekonomi di Jawa Barat bagian utara dan selatan lebih seimbang. Pasalnya, dalam Perpres tersebut berisi fokus percepatan pembangunan kawasan Rebana dan kawasan Jawa Barat bagian selatan.

"Perpres 87 untuk melompatkan Jabar bagian utara, khususnya kawasan Metropolitan Rebana dan kesetaraan Jabar bagian selatan," kata Ridwan Kamil.

Jadi, Gubernur Jawa Barat ini berharap akselerasi kementerian terkait dalam percepatan pembangunan dua kawasan tersebut. Nilai anggarannya pun cukup fantastis, yakni di atas Rp300 triliun.

"Kami menunggu realisasi dari kementerian-kementerian yang ditugaskan oleh Perpres tersebut karena nilainya tidak sedikit di atas Rp300 triliun," harapnya.

Jika semua berjalan seperti yang diharapkan, Ridwan Kamil yakin pada tahun 2024 masyarakat di wilayah Jabar bagian utara dan selatan akan mulai merasakan dampak ekonominya. Salah satu yang diprediksi akan meningkat adalah serapan tenaga kerja.

Pada tahun 2023 ini Jabar Juara dan tetap optimis bahwa perekonomian akan tumbuh positif. Hal ini ditandai dengan perbaikan konsumsi rumah tangga, realisasi investasi, dan kinerja positif dari sektor keuangan yang mendukung permintaan domestik agar tetap kuat.