Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lewat GIFS, BSI Mau Keuangan Islam Berperan untuk Pertumbuhan Ekonomi

Plt Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta dalam GIFS 2025. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Intinya sih...
  • BSI menggelar GIFS 2025 sebagai acara global untuk memperkuat posisi sebagai bank Islam terbesar di Indonesia
  • GIFS bertujuan untuk mempromosikan keuangan Islam sebagai instrumen kunci pertumbuhan ekonomi, eksplorasi industri keuangan Islam, dan memberikan informasi terkini kepada pemangku kepentingan

Jakarta, IDN Times - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI menggelar Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025 pada Selasa (29/4/2025). Ini merupakan gelaran GISF yang kedua setelah sukses diadakan pada 2023 silam.

Plt Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta mengatakan, GIFS menjadi acara global milik BSI yang dirancang sebagai forum kepemimpinan dan saling berbagi pengetahuan guna menegaskan kembali komitmen BSI sebagai bank Islam terbesar di Indonesia. Selain itu, juga untuk mencapai visi BSI masuk dalam jajaran 10 Besar Bank Islam di Dunia.

"Menyusul keberhasilan kami pada tahun 2023, GIFS pertama menarik lebih dari 1.200 peserta dan dihadiri oleh lebih dari 20 pembicara yang berbagi berbagai topik dalam keuangan Islam dan pengelolaan kekayaan syariah. Keberhasilan ini memberi energi pada BSI untuk terus berinovasi dan mengembangkan proposisi syariah untuk memperkuat solusi kami kepada pelanggan," tutur Bob dalam pidato pembukanya di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Selasa siang.

1. Tujuan gelaran GIFS 2025

BSI menggelar Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025 (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Secara umum, BSI GIFS 2025 bertujuan untuk mencapai beberapa hal. Bob menyampaikan, tujuan pertama adalah untuk mengeksplorasi dan mempromosikan keuangan Islam sebagai instrumen kunci untuk pendalaman pasar dan mesin pertumbuhan ekonomi.

Kedua, mempromosikan dinamisme industri keuangan Islam Indonesia dan ekosistemnya yang terus tumbuh untuk terlibat secara global.

"Memberikan informasi terkini kepada para pemangku kepentingan dan nasabah tentang perkembangan terkini dalam industri keuangan Islam, serta prospek investasi dan bisnis syariah global," kata Bob.

2. Tema BSI GIFS 2025

Konferensi pers Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025, Rabu (23/4/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

BSI GIFS 2025 mengambil tema "Transformative Islamic Finance as Catalyst for Growth" yang dianggap relevan dengan perkembangan di dalam negeri saat ini.

Bob mengatakan, keuangan Islam atau syariah mesti berperan dalam upaya pemerintahan baru yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029.

"Untuk mencapai target tersebut, diperlukan kontribusi kolektif dari semua sektor, termasuk sektor ekonomi dan keuangan Islam yang memiliki potensi signifikan dalam mendukung dan mempercepat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Bob.

"Rencana pembangunan pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, dan Asta Cita yang menjadikan pembangunan ekonomi Islam sebagai sarana untuk mewujudkan kemandirian bangsa dan perekonomian yang lebih adil dan makmur," sambung dia.

3. Peluncuran BEWIZE by BSI

BSI meluncurkan BEWIZE untuk raih nasabah korporasi dan konsumen institusional (dok. BSI)

Dalam gelaran GIFS 2025, BSI juga meluncurkan BEWIZE yang menjadi platform digital terintegrasi guna memudahkan transaksi keuangan perusahaan dan konsumen institusional. Menurut Bob, kehadiran BEWIZE by BSI menjadi perwujudkan slogan #BisnisJadiMudah yang digaungkan oleh bank milik negara tersebut.

Bob menjelaskan, dengan pengalaman single sign-on, nasabah BSI memperoleh akses penuh ke layanan Cash Management, Value Chain Financing, Trade Finance, dan Foreign Exchange dalam di satu tempat dengan mudah, akurat, dan aman.

"Melalui peluncuran BEWIZE by BSI ini, komitmen kami jelas, yakni menjadi mitra keuangan Anda, di mana semua kebutuhan bisnis Anda terpenuhi melalui satu lembaga terpercaya, Bank Syariah Indonesia. Tahun lalu, bisnis Cash Management telah mencatat total 14 Juta transaksi dengan total nilai Rp444 triliun. Ini menjadi modalitas yang baik bagi kami untuk membidik metrik yang lebih tinggi di tahun ini," beber Bob.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us