Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bos BSI Ungkap Fenomena Masyarakat Alihkan Dana ke Emas

Produk BSI Gold. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Produk BSI Gold. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Layanan cicil emas BSI diminati karena masyarakat pindah dana ke emas sebagai investasi rendah risiko. 
  • Penggunaan layanan cicil emas BSI naik 177,5% secara year on year dengan nilai portofolio mencapai Rp6,4 triliun. 
  • Jumlah nasabah BSI meningkat 81,4% menjadi 337 ribu dan saldo emas digital tumbuh 237% menjadi Rp1,13 triliun per Maret 2025. 
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Plt Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI, Bob Tyasika Ananta mengatakan penggunaan layanan cicil emas meningkat pesat.

Menurutnya, peningkatan itu didorong oleh aksi masyarakat memindahkan dana ke emas yang merupakan instrumen investasi rendah risiko alias safe haven, dan juga lonjakan harga emas belakangan ini.

“Kenapa kok kemudian yang cilem (cicil emas) tumbuhnya lebih besar? Ini align dengan fenomena pasar, di mana masyarakat kemudian fly to safe haven instrument for their investment, which is itu adalah emas,” kata Bob dalam media briefing di BSI Tower, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

1. Layanan cicil emas naik 177 persen

Plt Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI, Bob Tyasika Ananta. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Plt Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI, Bob Tyasika Ananta. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Bob mengatakan, penggunaan layanan cicil emas meningkat hingga 177,5 persen secara year on year (yoy) sepanjang 2024. Adapun nilai portofolionya mencapai Rp6,4 triliun.

“Portfolionya menjadi Rp6,4 triliun, yang sebelumnya hanya Rp2,3 triliun,” ucap Bob.

2. Nasabah cicil emas meningkat

Ilustrasi emas BSI. (Dok. Istimewa)
Ilustrasi emas BSI. (Dok. Istimewa)

Di tengah kenaikan harga emas, jumlah nasabah BSI juga terus meningkat dengan adanya layanan cicil emas. Kenaikannya dari 186 ribu nasabah, menjadi 337 ribu atau 81,4 persen.

“Jadi ada lompatan penambahan customer dan juga lompatan penambahan portfolio exposure,” ujar Bob.

3. Saldo emas di BSI tumbuh 237 persen

ilustrasi pelayanan di kantor cabang BSI (dok. BSI)
ilustrasi pelayanan di kantor cabang BSI (dok. BSI)

Di sisi lain, BSI juga mencatatkan kenaikan saldo emas digital sejak BSI menggarap bisnis bank emas atau bullion bank. Tercatat, pada Maret 2024, saldo emas digital di BSI baru Rp334 miliar, dan per Maret 2025 mencapai Rp1,13 triliun atau tumbuh 237 persen (yoy).

“Pertumbuhan saldo emas digital dalam konteks miliar, dari Maret tahun lalu ke Maret tahun ini, itu naiknya 237 persen, Rp793 miliar, kenaikannya, tambahannya. Padahal kita resmi jadi bullion bank itu kapan? Baru 12 Februari tahun ini,” tutur Bob.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Vadhia Lidyana
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us