Luhut: Oksigen Impor dari Singapura Bakal Datang 3-4 Hari Lagi

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, oksigen konsentrator yang diimpor dari Singapura akan tiba dalam beberapa hari ke depan.
"Presiden sudah berikan perintah untuk segera kami impor dan sekarang impor sudah jalan. Kami berharap 3-4 hari ke depan itu sudah mulai masuk ke Indonesia," ungkap Luhut, saat menyampaikan sambutan dalam Deklarasi Gotong Royong Pengusaha dan Pekerja, secara virtual, Selasa (13/7/2021).
Luhut yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menambahkan, saat ini pemerintah telah mengimpor lebih dari 10 ribu dari rencana total 50 ribu oksigen konsentrator.
"Oksigen konsentrator ini akan kami gunakan untuk merawat orang yang kena COVID ringan, sedangkan yang di rumah sakit kami akan gunakan likuid oksigen," ujar dia.
1. Luhut optimistis permasalahan oksigen selesai dalam beberapa hari ke depan

Hal tersebut membuat Luhut optimistis permasalahan ketersediaan oksigen di dalam negeri dapat terselesaikan sebentar lagi.
Untuk saat ini, kata Luhut, permasalahan ketersediaan oksigen relatif sudah membaik kendati masih ada beberapa masalah yang menghadang.
"Tentu di sana sini masih ada masalah, tapi saya yakin dalam empat hari ke depan mestinya kita sudah tambah baik," ujarnya.
2. Impor juga dilakukan untuk oksigen liquid

Sebelumnya diberitakan, Luhut menyatakan bahwa pemerintah juga akan mengimpor 40 ribu ton oksigen liquid. Langkah tersebut dilakukan untuk berjaga-jaga apabila terjadi lonjakan kasus COVID-19 ke depannya.
"Sementara itu kita proses impor 40 ribu ton oksigen liquid untuk kita gunakan ke depan. Kita jaga-jaga. Walau kita sebenarnya tidak butuh sebanyak itu," ujar Luhut dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (12/7/2021).
3. Bercermin dari negara lain, Indonesia perbanyak stok oksigen

Luhut mengatakan, Indonesia belajar dari kondisi COVID-19 di negara lain. Sehingga, pemerintah mengantisipasinya dengan mengimpor oksigen yang banyak.
"Tapi kalau melihat tren dunia, perkembangan di AS, di Inggris, di mana trennya meningkat tajam. Kita lebih baik berjaga-jaga sehingga kita tidak kaget," ucap dia.