McDonald’s Bakal Rekrut 375 Ribu Pekerja di AS Musim Panas Ini

- McDonald's akan rekrut 375 ribu karyawan restoran di AS pada musim panas 2025, menjadi langkah perekrutan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
- Perusahaan berencana menambah 900 gerai baru hingga 2027, juga mencerminkan optimisme terhadap lonjakan trafik restoran di sisa tahun ini.
- McDonald's merayakan satu dekade program Archways to Opportunity yang telah memberi bantuan pendidikan bagi lebih dari 90 ribu karyawan.
Jakarta, IDN Times – McDonald’s akan merekrut hingga 375 ribu karyawan restoran di Amerika Serikat musim panas ini. Ini menjadi langkah perekrutan terbesar perusahaan itu dalam beberapa tahun terakhir. Rencana ini diumumkan langsung dari sebuah gerai di dekat Columbus, Ohio pada Senin (12/5/2025).
Langkah ini sebagian didorong oleh ekspansi jaringan restoran di AS. McDonald’s saat ini memiliki lebih dari 13.500 gerai dan berencana menambah 900 lokasi lagi hingga 2027. Perekrutan ini juga menandai peningkatan dari rekrutmen serupa pada 2020, yang saat itu hanya mencapai 260 ribu posisi.
Menteri Ketenagakerjaan AS, Lori Chavez-DeRemer, ikut hadir dalam pengumuman tersebut bersama Presiden McDonald’s AS, Joe Erlinger.
“McDonald’s menciptakan efek berantai kesejahteraan bagi para pekerja kami, komunitas, dan perekonomian,” kata DeRemer, dikutip dari The Independent, Selasa (13/5/2025).
1. Perusahaan manfaatkan momen pemulihan ekonomi pascapandemi

Kebijakan perekrutan ini mencerminkan optimisme McDonald’s terhadap lonjakan trafik restoran di sisa tahun 2025. Meski pada kuartal Januari–Maret penjualan gerai yang telah beroperasi lebih dari setahun anjlok 3,6 persen, McDonald’s tetap percaya diri. Penurunan ini merupakan yang terburuk sejak pandemi COVID-19 menghantam pada 2020.
Perusahaan menyebut pelanggan dari kalangan menengah ke bawah sedang mengurangi pengeluaran akibat inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Meski begitu, data nasional menunjukkan sinyal positif. Restoran dan bar di AS menambah lebih dari 46 ribu pekerjaan selama Maret dan April.
Secara keseluruhan, pasar tenaga kerja AS masih kuat. Sepanjang April, pemberi kerja di AS menambah 177 ribu lapangan kerja baru. Chipotle bahkan telah lebih dulu mengumumkan rencana perekrutan 20 ribu pekerja pada Februari lalu.
2. McDonald's eratkan hubungan dengan pemerintahan Trump

Selama masa jabatan keduanya, Presiden AS Donald Trump menunjukkan kedekatan dengan McDonald’s yang dikenal sebagai salah satu makanan favoritnya. Perusahaan itu kini semakin mempererat relasi dengan pemerintahannya. Salah satu langkah strategisnya adalah menyumbang 1 juta dolar AS (sekitar Rp16,6 miliar) ke pelantikan presiden kedua Trump, yang jadi kontribusi pertamanya dalam lebih dari satu dekade, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (13/5/2025).
Langkah ini dinilai sebagai upaya menjaga hubungan baik agar terhindar dari regulasi merugikan, termasuk agenda “Make America Healthy Again” milik Menteri Kesehatan Robert F. Kennedy Jr. atau aturan ketat dari Departemen Tenaga Kerja. Jelang pelantikan, perwakilan McDonald’s dan perusahaan makanan cepat saji lain sempat berdiskusi dengan Chavez-DeRemer membahas isu industri seperti legislasi pro-serikat dan aturan kerja gabungan.
Perusahaan mengklaim bahwa satu dari delapan warga AS pernah bekerja di restoran McDonald’s. Menjelang pemilu 2024, Trump sempat mengejek Wakil Presiden Kamala Harris yang mengaku pernah bekerja di McDonald’s. Perusahaan merespons dengan menyatakan bahwa mereka bukan merek politik dan tidak memiliki catatan karyawan sejak 1980-an.
3. Program pendidikan McDonald's bantu ribuan pekerja raih gelar

Bersamaan dengan pengumuman perekrutan, McDonald’s juga merayakan satu dekade program Archways to Opportunity. Program ini telah memberi bantuan pendidikan, pelatihan bahasa Inggris, dan layanan karier bagi lebih dari 90 ribu karyawan. Total bantuan biaya kuliah yang diberikan telah mencapai 240 juta dolar AS (sekitar Rp4 triliun).
Salah satu penerima manfaatnya adalah Anamaria Monterroso, yang telah bekerja delapan tahun di McDonald’s. Ia kini tengah mengejar gelar di bidang sumber daya manusia di Colorado Technical University.
“Hanya karena kamu bekerja di restoran cepat saji bukan berarti mimpimu berhenti di situ,” kata Monterroso.
Program ini dianggap sebagai sarana untuk memperluas peluang karier di luar industri makanan cepat saji. McDonald’s menilai pendidikan sebagai investasi jangka panjang yang menguntungkan baik bagi pekerja maupun perusahaan.