Memahami Pengaruh Kenaikan Harga Barang ke Permintaan Produk Lain

- Elastisitas silang menggambarkan sensitivitas permintaan antarproduk
- Barang substitusi selalu tunjukkan nilai positif, dengan koefisien 0 dianggap tidak saling berhubungan
- Perusahaan memanfaatkan elastisitas silang permintaan untuk menetapkan strategi harga
Jakarta, IDN Times - Elastisitas silang permintaan menggambarkan seberapa besar perubahan permintaan suatu barang ketika harga barang lain ikut berubah.
Konsep ini juga dikenal sebagai elastisitas harga silang dan dihitung melalui persentase perubahan jumlah barang yang diminta dibandingkan dengan persentase perubahan harga barang lain.
Dilansir Investopedia, ilustrasinya terlihat ketika kenaikan harga hot dog bisa memengaruhi permintaan roti hot dog.
1. Menggambarkan sensitivitas permintaan antarproduk

Elastisitas silang permintaan menjelaskan tingkat sensitivitas permintaan sebuah produk terhadap perubahan harga produk lain yang umumnya saling berkaitan. Konsep ini menjadi salah satu jenis utama elastisitas permintaan.
Rumus elastisitas silang digunakan untuk membandingkan barang substitusi dan barang pelengkap. Barang substitusi memiliki elastisitas silang positif karena permintaannya naik saat harga barang lain naik.
Sebaliknya, permintaan barang pelengkap turun ketika harga barang pasangannya meningkat, sehingga menghasilkan elastisitas silang negatif.
2. Barang substitusi selalu tunjukkan nilai positif

Barang substitusi memiliki elastisitas silang permintaan yang positif karena konsumen cenderung beralih ketika harga barang awal meningkat.
Contohnya terlihat pada teh yang menjadi pilihan alternatif ketika harga kopi naik. Peningkatan permintaan teh dan harga kopi membuat nilai elastisitasnya sama-sama bergerak positif.
Barang dengan koefisien 0 dianggap tidak saling berhubungan. Sementara itu, substitusi lemah seperti teh dan kopi memiliki nilai elastisitas positif yang rendah.
Substitusi kuat, seperti antarmerek teh, menunjukkan nilai elastisitas yang lebih tinggi karena kenaikan harga satu merek bisa langsung memengaruhi permintaan merek lainnya.
3. Jadi acuan perusahaan menentukan harga

Perusahaan memanfaatkan elastisitas silang permintaan untuk menetapkan strategi harga. Produk yang tidak memiliki substitusi cenderung dijual dengan harga lebih tinggi karena tidak terdampak perubahan permintaan barang lain.
Sementara itu, perubahan kecil pada harga produk dengan banyak substitusi dianalisis untuk melihat dampaknya terhadap permintaan.
Barang pelengkap juga diposisikan secara strategis, misalnya menjual printer dengan harga lebih rendah untuk mendorong penjualan tinta sebagai barang pelengkap di masa depan.


















