Cara Menghitung Elastisitas Permintaan, Penting Buat Bisnis

Jakarta, IDN Times - Rumus elastisitas permintaan adalah salah satu alat yang digunakan untuk menghitung permintaan. Dengan memahami rumus tersebut, permintaan untuk produk atau layanan yang dijual dapat dihitung dan diperkirakan.
Dilansir dari OCBC, memahami konsep serta rumus elastisitas permintaan merupakan hal yang cukup penting.
1. Pengertian elasitas permintaan

Elastisitas permintaan adalah gambaran tentang sejauh mana permintaan suatu produk merespons perubahan harga. Jika nilai elastisitas tinggi, maka permintaan terhadap harga akan responsif.
Contohnya, ketika harga naik, jumlah produk yang dibeli cenderung akan menurun secara signifikan. Sedangkan, jika nilai elastisitas rendah, maka permintaan tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan harga.
Dengan kata lain, permintaan akan naik secara signifikan. Pemahaman elastisitas permintaan ini penting bagi produsen dan pemasar dalam menentukan harga serta strategi pemasaran yang optimal.
2. Rumus elastisitas permintaan

Berikut contoh rumus elastisitas permintaan yang perlu Sobat OCBC NISP ketahui:
Koefisien elastisitas permintaan = % perubahan permintaan : % perubahan harga atau
Ed = ∆Q/∆P x P/Q
Keterangan
Ed = Nilai koefisien elastisitas permintaan
∆Q = Perubahan jumlah penawaran
∆P = Perubahan harga
Q = Jumlah permintaan awal
P = Harga awal
3. Contoh hitung elastisitas permintaan

Harga buah mangga di pasar mengalami penurunan dari Rp25.000/kg menjadi Rp20.000/kg. Sementara itu, jumlah permintaan di pasar meningkat dari 200 kg menjadi 350 kg.
Berdasarkan informasi di atas, berapakah nilai dari tingkat elastisitas permintaannya.
Ed = ∆Q/∆P x P/Q
Ed = 150/5.000 x 25.000/200
Ed = 0,03 x 125
Ed = 3,75
Berdasarkan hasil Ed di atas, dapat disimpulkan bahwa permintaan buah mangga di pasar bersifat elastis, yaitu E > 1.