Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menambang Kebaikan, Menyemai Masa Depan di Tanah Sulawesi

petani binaan PT Vale Indonesia (vale.com)
petani binaan PT Vale Indonesia (vale.com)
Intinya sih...
  • PT Vale Indonesia berkolaborasi dengan petani Luwu Timur untuk mengembangkan padi organik.
  • Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) memperkenalkan metode System of Rice Intensification (SRI) Organik.
  • Petani merasakan manfaat dengan biaya produksi yang menurun dan hasil panen beras organik yang berkualitas.

Luwu Timur, sekepal tanah surga yang jatuh di timur Sulawesi, menyimpan kekayaan alam luar biasa di atas maupun di bawah perut buminya. Di balik hamparan sawah yang menjadi nadi kehidupan ribuan keluarga, tersimpan kekayaan nikel di bawah perut buminya. Ia menjadi rumah bagi PT Vale Indonesia, perusahaan tambang yang #MenambangKebaikan dengan mengusung prinsip keberlanjutan.

Sejak dulu, bertani merupakan salah satu tulang punggung ekonomi masyarakat. Wajar bila padi menjadi komoditas andalan yang menopang kehidupan warga desa hingga struktur ekonomi daerah. Data Bappelitbangda Luwu Timur mencatat sektor pertanian menempati urutan kedua atas kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah, satu tingkat di bawah sektor tambang yang mendominasi.

Sayangnya, di balik cerita penuh keberkahan itu, tersimpan tantangan yang terus menghantui petani. Mulai dari harga pupuk melambung tinggi hingga ancaman hama yang silih berganti, semuanya membuat petani resah hati. Ketidakpastian ini perlahan menggoyahkan dapur para petani dan mengusik ketenangan hidup mereka. Haruskah mereka menyerah dan meninggalkan tradisi bertani yang telah diwariskan turun-temurun untuk beralih ke sektor tambang yang terdengar lebih menjanjikan? Namun, bayangkan jika semua petani memilih meninggalkan sawah, lalu siapa yang akan menanam padi untuk memberi makan kita?

1.Saat tanah mulai letih, harapan itu tumbuh kembali

petani binaan PT Vale Indonesia (vale.com)
petani binaan PT Vale Indonesia (vale.com)

Pada 2015, di tengah ketidakpastian yang nyaris membuat para petani kehilangan harapan, PT Vale Indonesia melangkah masuk sebagai mitra yang berjalan beriringan. Melalui program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB), perusahaan memperkenalkan pendekatan baru yang berakar pada keberlanjutan yaitu, System of Rice Intensification (SRI) organik. Metode ini meninggalkan ketergantungan pada pupuk kimia dan mengembalikan kekuatan tanah yang lelah.

Petani dibimbing untuk menanam lebih sedikit, merawat lebih cermat, dan memanen lebih banyak. Pupuk kimia diganti dengan bahan alami, air digunakan secukupnya, dan hama dikendalikan tanpa racun. Ini sebentuk buah pemikiran yang memulihkan cara mengolah lahan yang penuh hormat pada alam, layaknya dahulu kala umat manusia dan Bumi masih saling menjaga.

PT Vale Indonesia bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Pertanian menginisiasi program ini dalam semangat pemberdayaan yang utuh. Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM), mereka membangun fondasi petani dan penyuluh lapangan. Pelatihan teknis digelar, sekolah lapangan diadakan, dan para petani dilibatkan dalam penyusunan rencana kegiatan kelompok. Fasilitas penunjang, seperti alat penyiang, traktor tangan, hingga mesin panen modern, disalurkan lewat Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) Mahalona demi meningkatkan produktivitas petani.

Direktur Corporate Affairs & General Administration PT Vale Indonesia, Yusuf Suharso, menyampaikan bahwa program ini adalah bukti nyata bagaimana masyarakat bisa tumbuh dan berdaya jika diberi ruang dan dukungan. “Program ini membuktikan bahwa masyarakat bisa berdaya dan hasilnya luar biasa,” ujarnya. Ia juga menegaskan, “Dalam mewujudkan cita-cita perseroan, yakni hadir untuk meningkatkan kualitas hidup dan masa depan bersama, PT Vale terus berupaya berkontribusi bagi tanah air Indonesia.”

Para petani merasakan manfaat dan semangat baru yang tumbuh di sawah mereka. Biaya produksi jauh menurun, keterampilan meningkat, dan yang terpenting sawah menghasilkan beras berkualitas untuk disajikan kepada masyarakat. “Kita masih bisa panen antara 5 hingga 6 ton per hektarenya. Kalau dulu masih konvensional, tidak sampai segitu," tutur Dinul, salah seorang petani binaan PT Vale Indonesia.

Lebih dari seratus petani di Luwu Timur kini menapaki jalan baru yang lebih lestari. Bukan sekadar jalan untuk bertahan hidup, tetapi ini juga untuk menjaga kehidupan. Dengan pendampingan PT Vale Indonesia, hamparan sawah seluas 53 hektare kini ditanami padi dengan metode SRI Organik yang menghasilkan rata-rata 7 ton padi organik per hektare. PT Vale Indonesia memberi petani ruang untuk belajar dan bertumbuh dengan sungguh-sungguh. Dari sawah yang dulu lesu, kini tumbuh kembali kehidupan.

2.Sepiring nasi, sebutir harapan

program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) PT Vale Indonesia (vale.com)
program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) PT Vale Indonesia (vale.com)

Di balik hamparan hijau persawahan Luwu Timur, Sulawesi Selatan, tumbuh harapan baru dari butir-butir beras yang ditanam dengan cinta dan komitmen terhadap keberlanjutan. Kerja keras para petani membuahkan pengakuan. Hasil panen mereka telah mengantongi sertifikasi organik resmi dari INOFICE. Beras yang mereka hasilkan kini dikenal dengan merek dagang Beras Matano dan telah mengisi rak-rak di 25 kios dan distributor di seluruh Luwu Timur.

Beras Matano bukan sekadar bahan pangan. Ia adalah hasil dari upaya #MenambangKebaikan PT Vale Indonesia. Beras Matano menjadi simbol kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat untuk membangun kemandirian pangan yang berkelanjutan.

Beras organik premium dari tangan-tangan petani binaan disajikan ke piring para karyawan di kantin PT Vale Indonesia. Bagi PT Vale, inilah wujud nyata dari komitmen untuk menggunakan kekuatan bisnis demi menciptakan perubahan positif yang berdampak panjang. Skema ini terus disempurnakan sebagai bagian dari tujuan besar PT Vale untuk menjadi contoh dalam harmonisasi antara perusahaan, masyarakat, dan alam.

3.Dari Luwu ke Kolaka, jejak harapan yang ditabur bersama

program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) PT Vale Indonesia  (vale.com)
program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) PT Vale Indonesia (vale.com)

Cerita kesuksesan padi organik Luwu Timur menjalar hingga ke Kabupaten Kolaka. Layaknya Luwu Timur, dulu banyak petani di Kolaka hanya bisa pasrah pada hasil panen yang tak menentu. Sejak 2021, secercah cahaya itu datang ke Kecamatan Tanggetada, Baula, lalu menyusul Pomalaa dan Wundulako. PT Vale Indonesia melalui Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa memperkenalkan metode sama yang sebelumnya telah sukses menumbuhkan optimisme di Luwu Timur.

Langkah awal memang tak selalu mudah. Banyak petani yang sempat ragu. Apakah mungkin bertani tanpa pupuk kimia? Perlahan, tapi pasti, keraguan itu berganti dengan rasa percaya.

Puluhan petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Organik Kolaka (Aspok) mulai mencoba, memelajari, dan menjalani proses dengan sabar, salah satunya adalah Mustari. Ia menyaksikan sendiri bagaimana SRI Organik membawa perubahan di lahan miliknya.
“Awalnya, saya melihat petani lainnya yang sudah lebih dulu menerapkan pertanian organik dan memutuskan untuk mencobanya sendiri. Ternyata hasilnya jauh lebih baik dibanding metode konvensional dengan pupuk kimia,” ungkapnya. Kini, ia bisa memanen hingga 5 ton per hektare dengan kualitas beras yang lebih sehat dan bernilai jual lebih tinggi.

Ketua Aspok, Watno, menyebutkan bahwa hingga Juni 2024, sebanyak 56 petani binaan telah melakukan 12 kali panen dengan total area tanam hampir 12 hektare. Mereka menjaga kualitas hasil panen dengan serius dan memasarkan beras dalam kemasan 5 hingga 10 kilogram seharga Rp20 ribu per kilogram. Ia berharap PT Vale terus memberikan dukungan guna memperluas akses pasar dan mendorong kemandirian para petani.

Dari tanah yang dulu hanya menyimpan keraguan, kini tumbuh keyakinan dan kehidupan baru. Bagi para petani Kolaka, pertanian organik bukan sekadar metode, tapi jalan menuju pertanian yang adil, sehat, dan berkelanjutan. Di tengah gempuran pangan instan dan pertanian serba kimia, mereka memilih menanam padi secara organik dengan sepenuh hati serta jiwa.

Apa arti kemajuan jika harus mengorbankan alam? SRI Organik bukan sekadar metode menanam, tapi benih perubahan yang terus tumbuh. Dari Luwu Timur hingga Kolaka, dari tangan petani hingga meja makan, PT Vale Indonesia dan petani membuktikan bahwa kolaborasi bisa menciptakan manfaat bersama. Ini adalah bentuk komitmen PT Vale Indonesia yang bukan hanya menambang hasil bumi, tetapi juga #MenambangKebaikan dengan menumbuhkan kembali semangat yang hampir padam.

Semoga kisah ini mengingatkan kita bahwa kemajuan bukan hanya soal teknologi, tapi juga tentang komitmen menjaga alam dan kehidupan. Itu semua bisa dimulai dari dari diri kita semua. Tak perlu menunggu langkah besar karena semua bisa #StartsWithMe dengan upaya kecil dalam kehidupan sehari-hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us