Mengapa Pergerakan Harga Minyak Global dapat Mengguncang Pasar Saham?

- Harga minyak mempengaruhi biaya transportasi dan produksi, menekan margin keuntungan perusahaan serta harga saham mereka.
- Setiap kenaikan harga minyak dapat meningkatkan CPI hingga 0,3 persen, menurunkan daya beli konsumen dan berdampak pada sektor ritel atau hiburan.
Pergerakan harga saham seringkali dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi global, hingga sentimen pasar. Namun, salah satu faktor yang paling sering menjadi sorotan adalah fluktuasi harga minyak.
Kenapa, sih, harga minyak punya pengaruh yang begitu besar terhadap pasar saham? Apakah semua sektor akan sama-sama terpengaruh dengan pergerakan harga minyak ini? Yuk, kita bahas!
1. Harga minyak berpengaruh pada biaya produksi dan transportasi

Harga minyak mempengaruhi hampir semua sektor industri, terutama transportasi dan manufaktur. Ketika harga minyak naik, biaya transportasi dan produksi otomatis ikut naik. Ini akan berdampak pada penurunan margin keuntungan perusahaan, yang akhirnya menekan harga saham mereka.
Sebaliknya, jika harga minyak turun, biaya produksi menjadi lebih murah, sehingga profitabilitas perusahaan meningkat. Namun, dampak ini tidak berlaku merata untuk semua sektor, sehingga fluktuasi harga minyak bisa menciptakan ketidakpastian di pasar.
2. Dampak pada inflasi dan daya beli

Setiap kenaikan harga minyak sering kali diikuti oleh lonjakan inflasi. Menurut Groww, setiap kenaikan harga minyak sebesar 10 dolar Amerika Serikat (AS) dapat meningkatkan Consumer Price Index (CPI) hingga 0,3 persen, yang menurunkan daya beli konsumen. Ketika daya beli menurun, konsumsi rumah tangga berkurang, dan sektor seperti ritel atau hiburan juga ikut terdampak.
Begitu juga sebaliknya, harga minyak yang rendah memberikan konsumen lebih banyak ruang untuk belanja, yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, ketergantungan pada minyak impor juga dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang, yang kembali lagi berdampak terhadap pasar saham.
3. Berhubungan dengan permintaan global

Fluktuasi harga minyak sering mencerminkan perubahan permintaan global. Brookings menginformasikan, ketika permintaan global melemah, harga minyak dan saham cenderung turun bersama-sama karena keduanya merespons faktor yang sama, yaitu penurunan aktivitas ekonomi.
Namun, tidak semua pergerakan harga minyak disebabkan oleh permintaan. Terkadang, gangguan pasokan atau kebijakan geopolitik juga memainkan peran penting. Membuat hubungan antara harga minyak dan pasar saham menjadi tidak selalu konsisten.
4. Dampaknya pada sektor energi

Sektor energi adalah salah satu yang paling terpengaruh oleh harga minyak. Ketika harga minyak naik, saham perusahaan energi cenderung melonjak karena margin keuntungan mereka meningkat. Sebaliknya, ketika harga minyak turun, perusahaan minyak dan gas sering kali penurunan bahkan mengalami kerugian besar.
Tetapi, pengaruh ini juga tergantung pada jenis perusahaan energi. Misalnya, perusahaan energi terbarukan bakal tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi harga minyak, sehingga bisa menjadi pilihan diversifikasi investasi.
5. Geopolitik dan ketidakpastian pasar

Geopolitik sering kali menjadi faktor utama yang mempengaruhi harga minyak. Ketegangan di kawasan penghasil minyak, seperti Timur Tengah, dapat menyebabkan lonjakan harga minyak yang drastis. Ketidakpastian inilah yang sering kali menakuti investor, mendorong mereka untuk menarik modal investasi mereka dari pasar saham.
Di sisi lain, perkembangan energi alternatif, seperti kendaraan listrik dan energi terbarukan, dapat mengurangi ketergantungan pada minyak. Namun, peralihan ini masih memerlukan waktu, sehingga pasar saham tetap sensitif terhadap fluktuasi harga minyak dalam jangka pendek.
Harga minyak memang memiliki dampak besar pada pasar saham. Tapi tenang aja, tidak semua pergerakan harga minyak akan mengguncang pasar secara keseluruhan, namun sektor-sektor tertentu bisa sangat terpengaruh. Dengan memahami pola ini, semoga kamu bisa mengambil keputusan investasi yang lebih bijak. Tetap atur risiko investasi kamu, ya!