Harga Minyak Dunia Naik Imbas Konflik Suriah, Pertamina Buka Suara

Jakarta, IDN TImes - Harga minyak mentah dunia terkerek usai meningkatnya ketegangan di Suriah menyusul upaya penggulingan rezim Presiden Bashar al-Assad.
Dilansir The Guardian, harga minyak mentah naik lebih dari 1 persen dalam 3 jam terakhir, di mana minyak mentah Brent tembus 71,9 dolar Amerika Serikat (AS) per barel, dan harga minyak mentah AS tembus 68,07 dolar AS per barel.
Merespons hal tersebut, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri mengatakan konflik geopolitik memang bisa mengerek harga minyak dunia.
“Tentunya kondisi harga minyak dunia dipengaruhi banyak faktor, salah satunya geopolitik. Dan tentunya kita juga prihatin dengan kondisi yang terjadi di Suriah,” kata Simon di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2024).
1. Soal dampak kenaikan harga minyak dunia ke Pertamina

Simon tak merincikan dampak kenaikan harga minyak dunia ke harga BBM Pertamina. Namun, dia memastikan hingga saat ini kondisi masih aman.
“Tentunya untuk operasional Pertamina kita sudah siapkan antisipasi. Sejauh ini dengan Suriah kita masih aman,” ujar Simon.
2. Kapal tangki Pertamina masih beroperasi dengan aman

Di sisi lain, terkait operasional kapal tangki Pertamina yang membawa impor minyak mentah, menurut Simon masih dalam kondisi aman meski ada konflik di Timur Tengah.
Sebagai informasi, kapal tangki Pertamina biasanya melalui Timur Tengah untuk sampai ke Indonesia.
“Untuk posisi saat ini kami masih aman dan bisa terkendali,” ujar Simon.
3. Pertamina siaga cari alternatif rute

Apabila ketegangan di Timur Tengah meningkat, dan mempengaruhi rute kapal tangki Pertamina, maka pihaknya akan mencari jalur alternatif, dengan tetap memperhatikan biaya pengiriman agar tidak melonjak.
“Seandainya melewati daerah konflik terlalu berisiko, dan kita melewati jalur lainnya yang tentunya lebih jauh dan biaya cost-nya lebih tinggi, tentunya harus ada alternatif lain yang kami ambil,” tutur Simon.