Menteri ESDM: Kita Menghadapi Tantangan Keamanan Energi

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa isu energi kini menjadi tantangan yang harus dihadapi. Dibutuhkan upaya untuk meredam dampak dari persoalan energi tersebut.
"Energi melintasi tantangan dan peluang dan saya tahu para menteri kita sekarang menghadapi tantangan dengan keamanan energi, stabilitas harga, volatilitas pasar, dan krisis biaya hidup," kata Arifin dalam acara Energy Transitions Ministerial Meeting G20, Jumat (2/9/2022).
1. Pemerintah berupaya percepat transisi energi untuk mengatasi perubahan iklim

Dia menjelaskan bahwa diperlukan upaya untuk memperkuat perencanaan dan implementasi demi meningkatkan ketahanan energi dan stabilitas pasar. Itu dilakukan untuk mengamankan pasokan energi yang lebih tangguh dan andal.
"Kami memiliki garis dan strategi mitigasi jangka pendek untuk membantu mengatasi perubahan iklim dengan mempercepat transisi energi bersih," sebutnya.
2. Saat ini jadi tahun yang menantang bagi pembuat kebijakan

Dia menjelaskan saat ini merupakan tahun yang menantang bagi pembuat kebijakan di seluruh dunia, yang berjuang untuk mengelola pemulihan pandemik COVID-19, berbagai guncangan ekonomi, dan laju transformasi struktural yang semakin meningkat.
"Yang penting sekarang adalah kita bekerja sama untuk mengoordinasikan kebijakan untuk memperkuat kerja sama dan memastikan agenda transisi energi kita bergerak maju. Bergandengan tangan untuk keamanan energi," tuturnya.
Agenda G20 yang diselenggarakan oleh Indonesia, dijelaskan dia sangat signifikan. Indonesia telah melangkah menuju tanggung jawab kepemimpinan global. Lebih lanjut, Indonesia bekerja untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus berkembang.
"Kami memungkinkan transisi yang paling inklusif dan berkelanjutan dan kami memastikan tindakan kami mendukung pertumbuhan ekonomi dan kepemimpinan yang tangguh," ujarnya.
3. Ketahanan energi harus mampu mengantisipasi kejadian di masa depan

Arifin meyakini bahwa para pihak dapat berbuat lebih baik untuk mendukung negara-negara berkembang yang terkena dampak persoalan energi secara tidak proporsional.
"Kita harus berusaha untuk meningkatkan ketahanan dan sistem energi yang tahan terhadap masa depan. Sesuai dengan keadaan nasional dan memastikan tidak ada yang tertinggal," tambahnya.