Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Micro-Retreat: Liburan Singkat yang Bisa Jadi Ide Bisnis di Indonesia

Ilustrasi melihat pemandangan (Unsplash.com/Simon English)
Ilustrasi melihat pemandangan (Unsplash.com/Simon English)
Intinya sih...
  • Micro-retreat adalah liburan singkat untuk me-refresh pikiran tanpa perlu cuti panjang, cocok bagi orang sibuk.
  • Di Eropa, micro-retreat populer karena memberikan waktu me time yang membuat rileks pikiran tanpa perlu cuti panjang.
  • Indonesia memiliki potensi besar untuk micro-retreat karena destinasi alam yang mudah dijangkau dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental meningkat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di era modern yang serba cepat, menjaga kesehatan mental dan fisik menjadi kebutuhan penting. Tren self-care dan healing terus berkembang. Micro-retreat muncul sebagai solusi healing singkat yang praktis, memungkinkan siapa saja untuk me-refresh pikiran tanpa perlu cuti panjang.

Tren ini juga sedang naik daun di Eropa dan berpotensi besar untuk diterapkan di Indonesia. Yuk, kenali konsep micro-retreat dan bagaimana kamu bisa mulai bisnis healing singkat ini!

1. Apa itu micro-retreat?

Ilustrasi melihat pemandangan (Unsplash.com/Simon English)
Ilustrasi melihat pemandangan (Unsplash.com/Simon English)

Micro-retreat adalah liburan singkat, yang sengaja kamu ambil untuk keluar dari rutinitas sehari-hari. Kegiatan ini bisa kamu lakukan dengan berbagai cara, misalnya: jalan santai sore hari di dekat rumah atau staycation di hotel.

Intinya kamu benar-benar menjauh dari rutinitas harian. Biasanya waktu yang diperlukan hanya berkisar 1-2 hari, jadi ini sangat cocok buat orang-orang sibuk dan memiliki waktu singkat untuk berlibur.

2. Mengapa micro-retreat bisa populer di Eropa?

Ilustrasi yoga di tepi pantai (Unsplash.com/Kaylee Garret)
Ilustrasi yoga di tepi pantai (Unsplash.com/Kaylee Garret)

Di Eropa, pekerja kantoran dan pelajar suka sekali melakukan micro-retreat. Karena mereka tidak perlu ambil cuti yang panjang dan tidak perlu membawa perlengkapan liburan yang banyak, namun mereka masih bisa memiliki me time yang membuat rileks pikiran.

Kegiatan yang dipilih pun tidak terlalu ribet, misalnya: ikut kelas yoga di pegunungan atau ikut workshop masak sehat sambil menikmati udara segar. Tidak heran, micro-retreat ini menjadi cara baru buat jaga kesehatan mental dan fisik.

3. Kenapa Indonesia bisa menjadi pasar potensial untuk micro-retreat?

Ilustrasi air terjun (Unsplash.com/Štefan Štefančík)
Ilustrasi air terjun (Unsplash.com/Štefan Štefančík)

Indonesia punya keunggulan berupa beragam destinasi alam yang mudah dijangkau dari kota-kota besar, seperti pegunungan di Bogor, pantai di Bali dan wisata budaya di Yogyakarta.

Selain itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental semakin meningkat, sehingga pasar micro-retreat di Indonesia sangat potensial dan kamu bisa menawarkan harga yang lebih terjangkau bila dibandingkan liburan ke Eropa.

4. Tantangan memulai bisnis micro-retreat

Ilustrasi menenangkan pikiran (Unsplash.com/Jared Rice)
Ilustrasi menenangkan pikiran (Unsplash.com/Jared Rice)

Setiap bisnis pasti memiliki tantangannya masing-masing. Begitu juga dengan micro-retreat, berikut adalah beberapa tantangan yang wajib kamu persiapkan, yaitu:

  1. Perizinan, pastikan legalitas lokasi dan aktivitas sesuai aturan setempat.
  2. Adaptasi budaya, sesuaikan program dengan budaya lokal agar lebih mudah diterima oleh masyarakat sekitar dan memiliki ciri khas bagi calon customer.
  3. Kualitas pelayanan, selalu utamakan kenyamanan peserta untuk membangun reputasi positif.

5. Bagaimana memulai bisnis micro-retreat?

Ilustrasi menyusun strategi (Unsplash.com/Kelly Sikkema)
Ilustrasi menyusun strategi (Unsplash.com/Kelly Sikkema)

Bisnis micro-retreat kini makin diminati karena banyak orang butuh healing . Kalau kamu tertarik, berikut langkah mudah untuk memulai bisnis ini:

  1. Tentukan fokus retreat . Kamu bisa pilih yoga, meditasi atau tentang memperbaiki kesehatan mental.
  2. Pilih lokasi yang nyaman. Sehingga, mendukung suasana tenang dan relaksasi.
  3. Bangun tim profesional seperti instruktur yoga dan ahli gizi. Di awal tidak perlu terlalu banyak orang di dalam tim, yang penting mereka tahu melaksanakan tugasnya dengan baik.
  4. Rancang program menarik dengan aktivitas seimbang antara fisik, mental dan spiritual.
  5. Tentukan harga paket sesuai fasilitas dan layanan yang diberikan.
  6. Promosikan secara digital lewat media sosial, website, dan email marketing.
  7. Evaluasi dan perbaiki berdasarkan feedback peserta agar makin maksimal.

Perencanaan yang matang dan fokus pada kualitas, bisnis micro-retreat kamu bisa sukses dan memberi manfaat besar bagi para peserta. Yuk, mulai sekarang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

3 Jenis Financial Investment, Bisa Dilakukan Tanpa Modal Besar

04 Sep 2025, 23:00 WIBBusiness