Milenial dan Gen Z Pengguna Bank Digital Paling Aktif di Indonesia

- Tren pertumbuhan bank digital di Indonesia - Transaksi perbankan digital tumbuh 40,1% year on year pada November 2024 - Proyeksi tren berlanjut pada 2025 dengan pertumbuhan transaksi pembayaran digital tumbuh sebesar 52,3%
- Bank digital favorit masyarakat - SeaBank menjadi aplikasi bank digital yang dinilai aman dan mudah untuk melakukan berbagai transaksi sehari-hari dipilih oleh 47% responden - Bank Jago (30%) dan Neo Bank (27%) juga menjadi favorit masyarakat
- Faktor pendorong penggunaan aplikasi bank digital - Kemudahan dalam pembayaran QRIS menjadi faktor pendorong utama bagi masyarakat memilih aplikasi bank digital tertentu untuk transaksi harian - Fit
Jakarta, IDN Times - Generasi muda terutama Milenial dan Gen Z tercatat menjadi pengguna paling aktif layanan bank digital. Hal tersebut menjadi salah satu hasil survei terbaru Ipsos Indonesia terkait bank digital di Indonesia.
Menurut survei, Milenial dan Gen Z rata-rata menggunakan aplikasi bank digital dengan frekuensi 1-10 kali per bulan. Adapun aktivitas utamanya meliputi transfer, top-up e-wallet, pembayaran QRIS, menabung, hingga pembayaran tagihan rutin.
Hasil ini menegaskan, layanan bank digital menjadi solusi dalam mengatur keuangan harian secara aman, mudah, dan relevan dengan kebutuhan generasi muda.
“Bank digital bukan hanya mengenai kemudahan bertransaksi, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan relevansi dengan kebutuhan masyarakat. Di masa yang akan datang, kami melihat peran generasi muda akan semakin dominan dalam membentuk arah perkembangan ekosistem perbankan digital di Indonesia,” kata Managing Director Ipsos Indonesia, Hansal Savla dalam laporan survei terbarunya, Jumat (19/9/2025).
1. Tren pertumbuhan bank digital di Indonesia

Sementara itu, pertumbuhan perbankan digital di Indonesia pun terus menunjukkan tren positif. Data Bank Indonesia (BI) mencatat, pada November 2024 transaksi perbankan digital tumbuh 40,1 persen year on year (yoy).
Proyeksi tren berlanjut pada 2025 dengan pertumbuhan transaksi pembayaran digital tumbuh sebesar 52,3 persen.
Hingga Juli 2025, BI sudah mencatat pertumbuhan transaksi pembayaran digital 45,3 persen secara tahunan.
2. Bank digital favorit masyarakat

Selaras dengan tren positif pertumbuhan transaksi pembayaran digital di Indonesia, faktor kemudahan dan keamanan dalam melakukan transaksi menjadi salah satu faktor pendorong dalam melakukan transaksi digital.
Survei Ipsos Indonesia menunjukkan aplikasi SeaBank menempati peringkat pertama sebagai aplikasi bank digital yang dinilai aman dan mudah untuk melakukan berbagai transaksi sehari-hari, dipilih oleh 47 persen responden. Posisi berikutnya diisi oleh Bank Jago (30 persen), dan Neo Bank (27 persen).
3. Faktor pendorong penggunaan aplikasi bank digital

Ipsos Indonesia pun menemukan sejumlah faktor pendorong masyarakat memilih aplikasi bank digital tertentu untuk transaksi digital harian.
Pertama adalah kemudahan dalam pembayaran QRIS. Sebanyak 48 persen responden merasa puas dengan kemudahan dari SeaBank, diikuti oleh Superbank (45 persen) dan Neo Bank (45 persen).
Kedua, fitur gratis transfer antar-bank, yakni 51 persen responden menilai SeaBank puas dengan promo yang ditawarkan tersebut, selaras dengan Superbank (48 persen), dan Neo Bank (42 persen)
Ketiga, kemudahan isi ulang dompet digital atau top-up e-wallet, menunjukkan 53 persen responden merasa puas dengan SeaBank, disusul oleh Bank Jago (46 persen) dan Superbank (44 persen)
Terakhir, keamanan dan kemudahan interkoneksi dengan aplikasi digital lainnya, sebanyak 53 persen responden puas dengan SeaBank, dilanjutkan dengan Bank Jago (45 persen), dan Allo Bank (41 persen).
“Di tengah ketidakpastian global dan meningkatnya sikap waspada konsumen, masyarakat semakin mencari layanan finansial yang aman, transparan, dan efisien. Fakta bahwa aplikasi bank digital kian dipilih dalam transaksi sehari-hari, memperlihatkan pentingnya kepercayaan dan kemudahan bertransaksi digital di Indonesia,” tutur Hansal.
Sebagai informasi, survei dilakukan Ipsos Indonesia pada 2025 secara online menggunakan Ipsos Digital Platform(Fast Facts) terhadap 300 responden di seluruh wilayah Indonesia. Adapun kriteria responden dalam survei ini adalah pria dan wanita berusia antara 18-55 tahun.